ABSTRAK
Manusia diciptakan dengan berbagai macam perbedaan yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ada manusia yang dilahirkan dengan kondisi kejiwaan yang sehat namun, mengalami kondisi cacat fisik misal tuna rungu, tuna netra, bisu tuli dan lain-lain.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi kebugaran jasmani kelayan debil di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita “KARTINI” Temanggung Jawa Tengah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi kebugaran jasmani kelayan debil di BBRSBG “KARTINI” Temanggung penyandang tuna grahita yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak normal?
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelayan tingkat debil di BBRSBG “KARTINI” Temanggung dengan jumlah 145 kelayan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan (purposive sampling). Sampel dalam penelitian ini adalah 100 kelayan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pengambilan data yang dilakukan dengan metode tes dan pengukuran. Tes yang digunakan untuk mengetahui kebugaran jasmani adalah 1.)Lari 30 meter, 2.)Tes Pindah Beban 2kg x 5, 3.)Tes Baring Duduk, 4.)Lari ulang-alik, 5.)Vertikal Jump.
Data hasil penelitian berupa data mengenai tingkat kebugaran jasmani dengan indikator tes pengukuran, 1.)Baring duduk kelompok putra pada umumnya dapat dikatakan baik, atau dengan persentase sebesar 30,1%, putri 37,0%, 2.)lari ulang-alik putra pada umumnya dapat dikatakan sangat baik, atau dengan persentase sebesar 41,1%. putri 22,2%, 3.)lari 30 m putra pada umumnya dapat dikatakan baik, atau dengan persentase sebesar 39,7%, putri 37,0%. 4.)memindah beban putra pada umumnya dapat dikatakan sangat baik, atau dengan persentase sebesar 41,1%. Putri 48,1%. 5.) loncak tegak (vertical jump) putra pada umumnya dapat dikatakan sangat baik, atau dengan persentase sebesar 32,9% putri 30,1% yang diperoleh dari kelompok sampel yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin sehingga ada data kelompok putra dan data kelompok putri.
Simpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa kondisi kebugaran jasmani kelayan putra maupun putri berdasarkan tes yang telah dilakukan adalah secara umum memiliki kondisi kebugaran yang baik. Saran yang dapat diberikan adalah perlu memperhatikan kebugaran jasmani seluruh siswa (Kelayan) dari segala klasifikasi yang ada dengan aktivitas olah raga yang harus tetap disesuaikan dengan kemampuan siswa dan pendidikan yang bersifat terus menerus meskipun dengan waktu yang relatif lama agar mereka yang mengalami cacat mental (penderita tuna grahita) dapat meningkatkan kebugaran jasmaninya, dalam hal ini yang sangat disarankan adalah upaya untuk meningkatkan tinggi lompatan tegak siswi kelayan debil.