ABSTRAK
Kota Semarang merupakan kota pesisir yang berbatasan dengan Laut Jawa dengan panjang garis pantai 13,6 km dan gradasi kedalaman 2-15 meter. Potensi perairan Semarang cukup tinggi, namun potensi perikanan di perairan Semarang cenderung menurun. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah perusahaan perikanan laut. Selain itu karena penggunaan alat tangkap yang kurang mematuhi peraturan. Sebagian besar armada penangkap ikan yang ada di Kota Semarang adalah perahu motor tempel. Jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kota Semarang antara lain berupa alat tangkap cotok yang terbanyak digunakan, diikuti oleh jenis cantrang serta arad. Menurunnya potensi perairan Kota Semarang yang berupa ikan, mendorong perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian ikan agar tidak punah, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang identifikasi ikan sebagai langkah awal dalam upaya menjaga kelestarian ikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi; wawancara; dokumentasi dan studi pustaka. Pengumpulan sampel dilakukan setiap hari Senin dengan pengulangan sebanyak tiga kali selama tiga minggu pada bulan September 2005. Sampel ikan diawetkan dengan memasukkan ke dalam larutan formalin 4% selama 24 jam kemudian dicuci dengan air mengalir, selanjutnya dimasukkan ke dalam larutan alkohol 70%. Metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif berdasarkan ciri-ciri morfologi yang telah dilakukan. Pengukuran parameter fisika kimia perairan meliputi suhu, pH, kedalaman, salinitas, O2 terlarut dan CO2 terlarut.
Berdasarkan penelitian diperoleh 11 jenis ikan Teleostei yang meliputi Chanos chanos; Glossogobius circumspectus; Gerres filamentosus; Gerres abbreviatus; Lutjanus fulviflammus; Upeneus quadrilineatus; Sillago robusta; Aspericovina jubata; Pomadasys argenteus; Mugil cephalus dan Liza parmata. Daerah sebaran nelayan meliputi perairan pedalaman, perairan sekitar Kendal dan Jepara. Hasil pengukuran parameter fisika kimia perairan pesisir Kota Semarang adalah di Muara Banjirkanal Barat dengan suhu 280C, pH 7,6, O2 terlarut 5,3 ppm, CO2 terlarut 6,3 ppm, kedalaman 3,6 meter, salinitas 28,46 0/00. Pelabuhan dengan suhu 28,3 0C, pH 8 , O2 terlarut 5,7 ppm, CO2 7,3 terlarut ppm, kedalaman 5,6 meter, salinitas 30,06 0/00. Muara Banjirkanal Timur dengan suhu 27,4 0C, pH 8 , O2 terlarut 5 ppm, CO2 terlarut 6 ppm, kedalaman 3,4 meter, salinitas 27,86 0/00.
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa di perairan pesisir Kota Semarang terdapat 11 jenis ikan Teleostei, dengan daerah sebaran nelayan yang meliputi perairan pedalaman, perairan sekitar Kendal dan Jepara. Saran dari penelitian ini adalah perlu pengendalian eksploitasi sumber daya laut secara berlebihan khususnya ikan karena dapat menimbulkan kerusakan atau degradasi lingkungan pesisir.