ABSTRAK
Populasi sepeda motor semakin hari semakin meningkat jumlahnya sehingga kebutuhan bahan friksi juga meningkat. Padahal bahan friksi pada komponen kampas rem sepeda motor merupakan bahan yang habis setelah dipakai. Oleh karena itu, perlu dipikirkan tentang bahan alternatif sebagai pengganti bahan friksi non-asbes yang memenuhi syarat. Untuk memenuhi syarat tersebut, bahan friksi membutuhkan performa friksi yang baik dan biaya rendah. Seperti diketahui bahwa di Indonesia terdapat perkebunan kelapa yang sangat luas sehingga timbul pemikiran bahwa tempurung kelapa layak dijadikan sebagai alternatif serat penguat bahan friksi non-asbes. Serbuk tempurung kelapa mempunyai sifat yang keras dan juga daya serap airnya rendah.
Bahan friksi tersusun atas tiga komponen yaitu serat (serbuk tempurung kelapa), bahan pengikat (resin) serta bahan pengisi (MgO). Masing-masing komponen bahan friksi diukur berdasarkan fraksi volume. Kemudian masingmasing komponen divariasikan 10 %, 20 %, 30 %, 40 % dan 50 % kecuali resin yang dibuat tetap yaitu 40 %. Setelah itu masing-masing komponen dicampur dan diaduk sesuai dengan persentasenya (misalnya 10 % serbuk tempurung kelapa, 50 % MgO serta 40 % resin, dst). Kemudian sampel tersebut dipanaskan dengan suhu > 100o C. Karakterisasi kekerasan dengan microhardness testing machine model Karl Frank dilakukan untuk mengetahui kekerasan dari sampel. Karakterisasi keausan dengan Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine (Type OATU) dilakukan untuk mengetahui keausan dari sampel. Untuk mengetahui topografi permukaan dengan menggunakan mikroskop elektron yang dilengkapi dengan kamera (CCD).
Kandungan optimum serbuk tempurung kelapa di dalam bahan friksi pada pembuatan kampas rem sepeda motor adalah 20 % dan 30 %. Pada komposisi 30 % ini memiliki tingkat kekerasan sebesar 58,8 kgf.mm-2 dan tingkat keausan sebesar 34,00 mm2/kg dengan waktu pengausan 12,3 detik sedangkan pada komposisi 20 % mempunyai tingkat kekerasan antara 77,5 kgf.mm-2, tingkat keausan 28,25 mm2/kg dengan waktu keausan 41 detik. Kekerasan, keausan dan struktur merupakan satu kesatuan. Semakin keras suatu bahan maka tingkat keausannya kecil dan strukturnya tidak rapat begitu juga sebaliknya. Serbuk tempurung kelapa hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif serat penguat bahan friksi non asbes pada pembuatan kampas rem sepeda motor karena mempunyai tingkat kekerasan dan keausan yang mendekati nilai standarnya. Untuk dapat diaplikasikan pada sepeda motor dibuat sampel dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran kampas rem sepeda motor.