ABSTRAK
Gelatik jawa merupakan salah satu burung endemik Jawa, Bali, dan Bawean yang hampir punah akibat tekanan lingkungan dan eksploitasi di habitatnya, sehingga perlu dilakukan konservasi baik secara in situ ( di habitatnya) maupun ex situ yang dilakukan melalui penangkaran. Salah satu hal yang perlu diketahui untuk keberhasilan penangkaran yaitu informasi tentang perilaku bersarangnya, sehingga kelestariannya dialam terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku burung gelatik jawa dalam membuat sarang serta mengetahui bentuk dan bahan sarang yang sesuai di kandang penangkaran.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Binatang Tinjomoyo, pada bulan Agustus-Oktober 2005. Populasi dalam penelitian ini adalah burung gelatik jawa yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan D.I Yogjakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah 53 ekor burung gelatik jawa dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan D.I Yogjakarta. Variabel utama dalam penelitian ini adalah perilaku bersarang, bentuk dan bahan sarang yang sesuai bagi burung gelatik jawa di kandang penangkaran. Variabel pendukungnya dalam penelitian ini adalah bentuk dan bahan sarang serta faktor abiotik di kandang penangkaran. Pengumpulan data menggunakan metode Time Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 kandang yang diamati hanya 1 pasang burung yang menunjukkan perilaku bersarang dengan bahan sarang yang terpilih berupa rumput-rumputan kering dan batang padi kering. Bentuk sarang yang digunakan adalah sarang model B dengan bentuk silinder.
Simpulan dari penelitian, bahwa perilaku bersarang burung gelatik jawa meliputi: menentukan bahan sarang, memilih bahan sarang yang disediakan, dan menyusunnya secara bekerjasama pada sarang, selanjutnya bertelur, mengerami secara bergantian hingga menetas. Bentuk dan bahan sarang yang sesuai belum dapat ditentukan. Saran yang dapat diberikan yaitu dengan memperpanjang waktu penelitian, sehingga diperoleh data yang lengkap tentang bentuk dan bahan yang paling sesuai di kandang penangkaran. Metode penelitian dapat diperbaiki dengan mengunakan sampel burung pada masa reproduktif.