ABSTRAK
Bahan bakar dapat diartikan sebagai bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses pembakaran dengan sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor. Bahan bakar yang digunakan pada umumnya adalah Bahan Bakar Minyak (BBM). Akan tetapi seiring kelangkaan BBM yang berdampak pada kenaikan harganya, masyarakat mulai mencari alternatif energi pengganti BBM yang lebih murah dan mudah didapat. Salah satu alternatif energi tersebut adalah biomassa.
Energi biomassa dapat diperoleh secara langsung dan tak langsung dari sumbersumber hayati seperti jenis dedaunan, rerumputan, limbah pertanian, limbah perkebunan dan juga limbah rumah tangga. Sampah dan limbah biomassa banyak terdapat disekitar kita, namun masih belum dioptimalkan pemanfaatannya Dalam Al-Qur’an surat Yasin ayat 80 dijelaskan bahwa kita dapat mengambil energi dari pohon yang hijau. Istilah ”asy-syajar al-akhdar” yang terdapat dalam surat Yasin ayat 80 tersebut dapat diartikan sebagai klorofil yang mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimiawi melalui proses fotosinteis. Pada proses fotosintesis, energi matahari tersimpan dalam tumbuh-tumbuhan berupa makanan dan bahan bakar, yang nantinya akan muncul sebagai api atau kalori sewaktu dibakar.
Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke benda yang lain karena perbedaan suhu. Dengan menentukan nilai perubahan suhu (_T) pada air maka akan dapat ditentukan besarnya kalor yang dibutuhkan, yaitu dengan menggunakan perumusan Q m.c.T . Dengan diketahuinya nilai kalor yang dibutuhkan maka dapat ditentukan pula besarnya kadar kalor yang ada pada masing-masing bahan biomassa, yang dapat dihitung dengan perumusan
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai kalor yang dapat dimanfaatkan masing-masing bahan bakar biomassa berbeda-beda. Nilai kalor bahan bakar biomassa yang dapat dimanfaatkan paling tinggi adalah pada bahan bakar sabut kelapa dengan nilai kalor 328,5 kal/gram. Sedangkan bahan bakar biomassa yang nilai kalornya paling rendah adalah sekam padi dengan nilai kalor 78 kal/gram.