ABSTRAK
Perkembangan industri ini membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah pencemaran udara. Dengan meningkatnya beban pencemaran udara sebagai efek negatif dari kegiatan industri, maka diperlukan pengelompokkan industri berdasarkan beban polutan yang dihasilkan untuk mengetahui tingkat pencemaran udara dari tiap jenis industri. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana klasifikasi jenis industri berdasarkan tingkat polutan dan bagaimana ciri dari tiap kelompok yang terbentuk berdasarkan jenis polutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan jenis industri berdasarkan polutan yang dihasilkan dan untuk mengetahui kelompok industri mana yang menghasilkan polutan rendah, sedang, dan tinggi.
Metode penelitian yang digunakan ada 5 yaitu penentuan masalah, perumusan masalah, kajian pustaka, pemecahan masalah dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini proses clustering secara hirarki menggunakan metode pautan tunggal atau single linkage, sedangkan proses clustering secara non-hirarki menggunakan metode k-means. Proses komputasi yang digunakan untuk mengolah data adalah program SPSS 12 for windows. Data diambil dari BPS Semarang, yaitu data tentang beban pencemaran udara pada sektor industri di Jawa Tengah pada tahun 2005 yang terdiri dari 5 variabel, dimana variabel-variabel tersebut adalah jenis polutan yang meliputi debu, SO2, NO2, HC, CO. Sedangkan obyek-obyek yang digunakan 14 jenis industri di Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan jenis polutan dari keempat belas industri dapat dikelompokkan menjadi tiga cluster industri, yaitu cluster pertama adalah kelompok industri dengan tingkat pencemaran sedang karena kelima jenis polutannya memiliki rata-rata diantara kedua cluster yang lain, anggotanya adalah industri kayu , industri olahan kayu dan industri kertas; cluster kedua adalah kelompok industri dengan tingkat pencemaran rendah karena kelima jenis polutannya memiliki rata-rata terkecil dari cluster yang lain, anggotanya adalah industri logam dasar, industri kapur dan gips, industri semen, industri non logam, industri kimia dasar, industri minuman, industri makanan, industri hasil olahan logam, industri rumah sakit dan industri perhotelan; cluster ketiga adalah kelompok industri dengan tingkat pencemaran tinggi karena kelima jenis polutannya memiliki rata-rata terbesar dari cluster yang lain, anggotanya adalah industri tekstil.