ABSTRAK
Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal dengan penyakit gula atau kencing manis diakibatkan karena gangguan kerja hormon insulin. Hal ini disebabkan oleh karena pankreas memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan tubuh. Akibatnya, terjadi hiperglikemia yang dapat memicu stress oksidatif jaringan.
Teh hijau telah dikenal sebagai bahan alam dengan kandungan polifenol yang tinggi. Dalam bebagai penelitian, polifenol terbukti berfungsi sebagai antioksidan yang efektif. Antioksidan dapat membantu regenerasi sel, merangsang pengeluaran insulin dan meningkatkan kesensitifan reseptor insulin.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam empat ulangan. Pembagian kelompok perlakuan adalah kelompok kontrol negatif (–) yaitu mencit normal tanpa induksi streptozocin dan tanpa pemberian teh hijau, kelompok kontrol positif (+) yaitu mencit diinduksi streptozotocin tanpa perlakuan pemberian teh hijau, kelompok mencit diinduksi streptozotocin dengan perlakuan pemberian teh hijau dosis I (14,56 mg/oral), kelompok mencit diinduksi streptozotocin dengan perlakuan pemberian teh hijau dosis II (29,12 mg/oral), dan kelompok mencit diinduksi streptozotocin dengan perlakuan pemberian teh hijau dosis III (58,24 mg/oral). Pelaksanaan penelitian pada bulan Juni – Agustus 2007. Dalam penelitian ini, kadar glukosa darah dianalisis menggunakan Analisis Kovarian (ANKOVA) sedangkan histologi pankreas dianalisis secara non parametrik dengan uji Chisquare menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Teh Hijau (Camellia sinensis (L). Kuntze) memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit (Mus musculus) diabetes yang diinduksi dengan streptozotocin. Kadar glukosa darah mencit diabetes kelompok perlakuan pemberian teh hijau (dosis I, II dan III) telah kembali normal setelah terapi. Perbaikan struktur islet pankreas tampak pada kelompok perlakuan jika dibandingkan dengan kelompok mencit diabetes (kontrol positif).