SARI
Keterampilan menulis teks berita siswa SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang masih kurang. Hal ini disebabkan oleh faktor ketidaktepatan pemilihan pendekatan pembelajaran yang digunakan guru. Pendekatan yang digunakan oleh guru masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan sehingga ceramah menjadi pilihan utama dalam pembelajaran tersebut. Faktor lain yang berasal dari siswa adalah kurangnya motivasi untuk menulis teks berita karena ada anggapan bahwa menulis teks berita adalah kegiatan yang sulit.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peningkatan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan dan (2) perubahan tingkah laku siswa setelah pembelajaran menulis teks berita dilaksanakan dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis teks berita siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan, dan (2) perubahan tingkah laku pada siswa. Penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis penelitian ini adalah menambah khasanah pengetahuan tentang menulis teks berita dan mengembangkan teori pembelajaran menulis teks berita melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan, manfaat bagi guru adalah memberikan alternatif pemilihan pendekatan pembelajaran menulis teks berita khususnya dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan, sedangkan bagi siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita.
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang. Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks berita dan pembelajaran kontekstual komponen pemodelan. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui perhitungan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan yaitu antara hasil siklus I dengan hasil siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan keterampilan menulis teks berita dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan, sedangkan teknik nontes yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, dan jurnal. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes menulis teks berita pada siklus I dan II.
Keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang meningkat setelah menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan sebesar 12,39%. Rata-rata skor pada siklus I menunjukan peningkatan dibandingkan dengan rata-rata skor pada prasiklus 68,29%menjadi 74,51%. Rata-rata skor yang dicapai pada siklus II sebesar 80,68% , ini menunjukan peningkatan sebesar 13,50% dari prasiklus ke siklus I, 69,29% dari siklus I ke siklus II, dan 18,93% dari siklus prasiklus ke siklus II. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran menulis teks berita dengan pembelajaran kontekstual komponen pemodelan yaitu siswa merasa senang, lebih bersemangat, aktif, dan lebih mandiri dalam mengerjakan tugasnya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan dalam kegiatan menulis teks berita. Kemudian, siswa supaya mengikuti pembelajaran dengan baik dan berlatih menulis khususnya teks berita. Saran yang ditujukan kepada peneliti lain adalah agar melaksanakan penelitian lanjutan dari penelitian ini dengan aspek yang lain, untuk khasanah ilmu bahasa.