ABSTRAK
Rawa Pening merupakan salah satu perairan umum yang ada di wilayah Kabupaten Semarang dengan luas genangan mencapai 2020 Ha. Rawa Pening mempunyai banyak fungsi dan penting bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Kondisi Rawa Pening saat ini cukup memprihatinkan, salah satu ancaman terhadap kelestarian Rawa Pening adalah adanya populasi tumbuhan yang menutup permukaan perairan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur dan komposisi tumbuhan di kawasan Rawa Pening, adanya perbedaan struktur dan komposisi tumbuhan antara area litoral dan limnetik, jenis tumbuhan yang memiliki nilai penting paling tinggi, kondisi faktor lingkungan yang mempengaruhi struktur dan komposisi tumbuhan.
Penelitian dilakukan di kawasan Rawa Pening antara bulan Maret – April 2005. Populasi dalam penelitian adalah semua jenis tumbuhan yang hidup di perairan Rawa Pening. Sampel dalam penelitian adalah semua tumbuhan yang hadir dalam 100 kuadrat pengamatan. Tehnik sampling menggunakan Purposive random sampling dengan membagi area menjadi dua yaitu area litoral dan limnetik. Pada masing-masing area ditentukan 5 stand dan pada masing-masing stand diletakkan 10 kuadrat ukuran 2x2 m. Sebagai data pendukung, diukur parameter lingkungan berupa suhu air, intensitas cahaya, pH air, CO2 terlarut, kedalaman air, parameter N, phospat, Ca, karbonat, dan bikarbonat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada seluruh area pengamatan ditemukan 25 jenis tumbuhan yang terdiri dari 16 famili. Eichhornia crassipes merupakan tumbuhan yang memiliki rerata nilai penting paling tinggi (tumbuhan dominan). Dua tumbuhan yang memiliki nilai penting dibawah Eichhornia crassipes adalah Salvinia cucullata dan Sacciolepis interupta (tumbuhan predominan). Indeks keanekaragaman dari stand 1 sampai stand 10 berkisar antara 1,9 – 2,3. Parameter lingkungan yang diukur menunjukkan hasil yang relatif sama pada seluruh stand yang diamati, kecuali kedalaman air.
Simpulan dari penelitian ini yaitu berdasarkan nilai pentingnya komunitas tumbuhan di kawasan Rawa Pening adalah komunitas Eichhornia crassipes. Indeks keanekaragaman dari 10 stand yang diamati termasuk dalam kategori tinggi ( H’ > 1,5 – 3 ). Terdapat perbedaan struktur dan komposisi antara area litoral dan limnetik. Perbedaan komposisi antara kedua area ditunjukkan oleh 14 jenis tumbuhan. Hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan indeks keanekaragaman antara dua area yang diamati ( area litoral lebih tinggi ). Dari seluruh faktor lingkungan yang diukur, parameter kedalaman air diduga sebagai faktor yang berpengaruh terhadap struktur dan komposisi tumbuhan pada dua area yang diamati. Disarankan, perlu kiranya mewaspadai kemungkinan adanya perubahan yang disebabkan oleh berkembangnya struktur dan komposisi tumbuhan yang ada khususnya perkembangan populasi Eichhornia crassipes, Salvinia cucullata, dan Sacciolepis interupta.