SARI
Keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 SMA Negeri 12 Semarang rendah dan perlu ditingkatkan. Faktor yang mempengaruhi rendahnya keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 adalah kurangnya minat terhadap keterampilan menulis dan proses pembelajaran keterampilan menulis yang masih klasikal, sehingga siswa kurang berminat terhadap pembelajaran keterampilan menulis. Pendekatan kontekstual elemen inkuiri adalah pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar mandiri, menemukan pengetahuan baru secara mandiri dan kreatif, sehingga siswa tidak hanya dikenalkan dengan teori, tetapi dikenalkan langsung pada konteksnya. Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang dapat memberikan bekal life skill siswa yang meliputi personal skill, social skill, dan academic skill agar siswa mempunyai keahlian dalam bidang tertentu sehingga dapat menemukan dan menggali potensi sendiri.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : 1) bagaimana peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 dengan menggunakan pendekatan kontekstual elemen inkuiri, dan 2) bagaimana peningkatan life skill yang meliputi personal skill, social skill dan academic skill siswa kelas II-5 setelah pembelajaran keterampilan menulis karya ilmiah diterapkan dengan menggunakn pendekatan kontekstual elemen inkuiri. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 SMA Negeri 12 Semarang dengan menggunakan pendekatan kontekstual elemen inkuiri dan mendeskripsikan peningkatan life skill siswa setelah kegiatan pembelajaran diterapkan dengan pendekatan kontekstual elemen inkuiri.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan teori daur siklus Kemmis dan Taggart. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas 2 siklus, masing-masng siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pengamatan, tindakan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 SMA Negeri 12 Semarang tahun ajaran 2004/2005. Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karya ilmiah sebagai variabel hasil, dan pendekatan kontekstual elemen inkuiri adalah variabel proses. Instrumen dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes, instrumen tes berupa nilai hasil karya ilmiah siswa kelas II-5 yang meliputi 8 aspek penilaian, yaitu 1) sistematika penulisan, 2) kemampuan berpikir logis, 3) kesesuaian judul dan isi, 4) kemampuan menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, 5) kemampuan menulis paragraf, kalimat, dan kata, 6) kemampuan menulis sumber kutipan, 7) kemampuan menulis daftar pustaka, dan
8) kerapian penulisan karya ilmiah. Instrumen yang kedua adalah instrumen nontes, yaitu 1) lembar observasi, 2) jurnal siswa, 3) pedoman wawancara, 4) dokumentasi foto. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data nontes dilakukan dengan kegiatan observasi, jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi foto. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan cara kuantitatif deskripsi dengan rumus statistika untuk menganalisis data tes, dan kuantatif dengan kategorisasi dan deskripsi untuk menganalisis data nontes, yaitu mendeskripsi lembar observasi, hasil jurnal siswa, pedoman wawancara yang dilakukan dengan teknik catat dan rekam, serta dokumentasi foto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual elemen inkuiri sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 SMA Negeri 12 Semarang dan dapat meningkatkan life skill siswa yang meliputi personal skill, social skill, dan academic skill. Peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 terlihat pada siklus I dan siklus II Hasil tes keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 pada tahap prasiklus menunjukkan nilai rata-rata sebesar 62,13, pada siklus I meningkat menjadi 69,58 dan hasil tersebut meningkat lagi pada siklus II yaitu 77,15. Peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 SMA Negeri 12 Semarang diikuti dengan peningkatan life skill, hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis lembar observasi siklus I dan siklus II yang menunjukkan hasil analisis lembar observasi siklus I memiliki rata-rata sebesar 29,32 % dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 60,64 %.
Saran yang direkomendasikan adalah guru harus mampu memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dan penguasaan keterampilan berbahasa yang diharapkan, sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan kreatif untuk mendapatkan bekal serta keahlian sesuai dengan minat dan bidang masing-masing siswa.