SARI
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan kecepatan bantingan pinggang pada atlet gulat Kota Semarang tahun 2006. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan kecepatan bantingan pinggang pada atlet gulat Kota Semarang Tahun 2006.
Metodologi penelitian ini menggunakan metode survey. Populasi penelitian adalah atlet gulat Kota Semarang Tahun 2006 berjumlah 105. Karena jumlahnya banyak maka hanya dipilih 30 orang atlet yang dipilih dengan teknik random. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan-perhitungan statistik deskriptif dan untuk menguji hipotesis sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis hipotesis yakni : 1) uji normalitas menggunakan statistik non parametrik dengan Kolmogorov-Smirnov tes, 2) Uji Homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Chi-Square dan 3) untuk uji linieritas garis regresi dengan melihat nilai F, 4) Uji keberartian model nilai t. Kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan uji regresi sederhana dan regresi ganda. Tetapi karena dalam uji persyaratan ada salah satu variabel garis regresinya tidak linier maka diuji dengan menggunakan uji lain yaitu uji korelasi Kendall’s. Pengolahan data dengan komputerisasi denga sitem SPSS versi 10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kecepatan bantingan pinggang pada atlet gulat Kota Semarang Tahun 2006. 2) Tidak ada hubungan antara kekuatan otot punggung dengan kecepatan bantingan pinggang atlet gulat Kota Semarang Tahun 2006. 3) Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan kecepatan bantingan pinggang atlet gulat Kota Semarang Tahun 2006.
Saran yang penulis ajukan adalah : 1) Latihan kekuatan otot tungkai perlu dijadikan menu utama dalam latihan gulat. 2) Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih banyak, sebab secara teori ada hubungan antara kekuatan otot punggung dengan kecepatan bantingan pinggang, tetapi dalam penelitian tidak ada hubungan. Mungkin penelitian ulang dengan sampel yang lebih banyak hasilnya akan berbeda. 3) Sampel dalam penelitian diambilkan dari atlet gulat yang memang sudah benar-benar menguasai teknik dasar bantingan pinggang sehingga hasil penelitiannya valid. Sampel ini bisa terus digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.