ABSTRAK
Alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah karena perolehan nilai ulangan harian, mid semester, maupun semester dari tahun ke tahun untuk pokok bahasan bilangan bulat belum memenuhi syarat untuk dikatakan tuntas belajar. Dari mulai tahun 2003 saat peneliti pertama kali mengajar di kelas VII, nilai rata-ratanya hanya 5,7 dan tahun 2004 mulai meningkat 6,0. Harapannya setelah peneliti memberikan perlakuan sesuai dengan prosedur PTK pada tahun 2005 ini, nilai ratarata siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dapat meningkat menjadi 7,5 sebagai syarat dikatakan tuntas belajar.
Dari tahun ke tahun masalah yang dihadapi oleh siswa hampir sama, yaitu pada operasi hitung pengurangan, pembagian dan perkalian. Siswa banyak mengalami kesulitan pada saat menyelesaikan soal pengurangan yang dirubah menjadi penjumlahan dengan lawan bilangan pengurang. Tapi untuk penjumlahan rata-rata siswa dapat menyelesaikan dengan baik. Apalagi jika menggunakan garis bilangan.
Rumusan masalah dari penelitian tindakan kelas ini apakah dengan menggunakan alat peraga garis bilangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam pokok bahasan bilangan bulat?
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam operasi hitung bilangan bulat melalui pemanfaatan alat peraga garis bilangan. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kelas yang terdiri dari tiga siklus dimana tiap siklus meliputi perencanaan, tahap pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII D semester I MTs Nurul Ulum Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2004/2005 yang terdiri dari 40 siswa dimana terdapat 21 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus I terdapat 30% siswa acuh, 40% siswa sedang, dan 30% siswa aktif. Sedangkan pada siklus II terdapat 20% siswa aktif, 32,5% siswa sedang, dan 47,5% siswa aktif. Pada siklus III terdapat 5% siswa acuh, 12,5% siswa sedang, dan 82,5% siswa aktif.
Kemudian prosentase tingkat kemampuan siswa dalam memahami soal pada siklus I terdapat 52% siswa tidak dapat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, 48% tidak dapat mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, dan 54% tidak dapat membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Pada siklus II terdapat 27% siswa tidak dapat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, 21% siswa tidak dapat mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, dan 18% siswa tidak dapat membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Pada siklus III terdapat 10% siswa tidak dapat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, 12% siswa tidak dapat mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, dan 11% siswa tidak dapat membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa melalui pemanfaatan alat peraga garis bilangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas VII D semester I MTs Nurul Ulum Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2004/2005 dengan tingkat partisipasi siswa yang cukup menggembirakan serta memacu guru untuk lebih kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran.