BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut MORRIS KLINE (Suriasumantri. 1983:172) bahwa jatuh bangunnya suatu negara dewasa ini tergantung dari kemajuan di bidang matematika dan Slamet Imam Santoso (Ibid:225) mengemukakan bahwa fungsi matematika dapat merupakan ketahanan Indonesia dalam abad 20 karena matematika sebagai basicnya ilmu pengetahuan memegang peranan penting untuk mengikuti perkembangan teknologi serta mampu menjadi produsen teknologi yang didukung oleh sumber daya manusia berkualitas dan menguasai konsep-konsep matematika.
Untuk mewujudkan semua itu, pembangunan nasional di bidang pendidikan perlu meningkatkan dan menyempurnakan penyelenggaraan pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, perkembangan masyarakat, serta kebutuhan pembangunan. Upaya penyempurnaan dibidang pendidikan telah dilaksanakan, hal ini ditandai dengan adanya penyempurnaan kurikulum, peningkatan kemampuan guru melalui penataran, pengadaan prasana, alat dan media pengajaran, serta penilaian pendidikan. Seperti diungkapkan Mendikbud bahwa nilai rata-rata matematika pelajaran ditanah air berkisar antara 4 dan 5 untuk semua jenjang pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika masih rendah dibanding mata pelajaran yang lain. (Media Indonesia; 1999). Hal ini dapat kita lihat pada tabel sebagai berikut: Di tingkat internasional hal itu semakin nyata, selama beberapa tahun Indonesia mengikuti IMO (International Mathematics Olympiad) prestasi wakil Indonesia selalu pada ranking bawah kecuali tahun 2003 yang naik agak ke tengah. Demikian juga dalam TIMSS (Third International Mathematic and Science Study) dan PISA (Programme of International Student Assessment)