ABSTRAK
Aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati masih rendah. Rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa ini ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa. Jika prinsip pemecahan masalah diterapkan dalam proses belajar mengajar maka siswa dapat berlatih dan membiasakan diri berpikir secara mandiri.
Atas pertimbangan hal di atas maka diambil judul skripsi “Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati Melalui Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah”. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas masalah tentang:
1. Apakah melalui pembelajaran matematika berbasis masalah, keterampilan berpikir kritis siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkat?
2. Apakah melalui pembelajaran matematika berbasis masalah, hasil belajar siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkat?
Untuk membahas permasalahan di atas, melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan,implementasi,observasi dan refleksi, diambil data hasil belajar dari hasil pretes dan postes dengan metode tes untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dan data tentang keterampilan berpikir kritis diambil dari hasil tes keterampilan berpikir kritis dengan metode tes dengan penskoran. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo Tahun Pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 46 siswa, terdiri atas 22 siswa putri dan 24 siswa putra. Indikator utama dalam penelitian ini adalah apabila siswa dapat mencapai ketuntasan hasil belajar individu ³ 65% dengan ketuntasan klasikal ³ 85%, dan adanya peningkatan skor keterampilan berpikir kritis siswa untuk setiap siklus. Sedangkan indikator tambahannya adalah apabila diperoleh skor lembar observasi aktivitas siswa terhadap pembelajaran ³ 16 dan skor kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah ³ 27.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata evaluasi pada siklus I adalah pretest 53,51 dengan ketuntasan 28,89% dan postest 71,78 dengan ketuntasan 60,86%, rata-rata tes keterampilan berpikir kritis siswa 7,82 dari skor maksimal 30. Hasil pretes siklus II adalah 71,13 dengan ketuntasan 56,52% sedangkan hasil postest siklus II diperoleh nilai rata-rata 80 dengan ketuntasan 89,13%. Berarti indikator kinerja pada siklus II ini sudah tercapai. Rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa dalam siklus II ini juga sudah meningkat menjadi 17,87. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong baik, skor rata-rata pada siklus I adalah 17 dan pada siklus II adalah 20. Skor rata-rata kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah untuk siklus I adalah 25,75, untuk siklus II adalah 29,25 yang menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah sudah baik.
Dari hasil penelitian dapat diambil simpulan yaitu pembelajaran matematika berbasis masalah yang telah dilaksanakan di kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Dan melalui pembelajaran matematika berbasis masalah hasil belajar siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkat. Sehingga disarankan pembelajaran matematika berbasis masalah perlu dilaksanakan oleh guru. Dalam pembelajaran, guru perlu melibatkan peran serta siswa secara langsung serta pembuatan hasil karya dan presentasi hasil karya sangat baik diterapkan.