ABSTRAK
Remaja biasanya membina suatu ikatan awal dengan lawan jenisnya sebelum mengarah pada hubungan yang lebih jauh. Masyarakat biasa mengenal hubungan ini dengan istilah pacaran, dengan pacaran remaja memulai saling mengenal dan memahami kepribadian dan kebiasaan pasangan. Dalam proses pacaran, pasangan biasanya mengalami pasang surut dalam hubungan. Adakalanya suatu hubungan tidak berjalan baik karena tidak ada kesamaan pandangan dari keduanya, namun ada juga yang berhasil sampai ke jenjang pernikahan.
Salah satu permasalahan yang biasanya muncul dalam hubungan berpacaran adalah kurangnya pengertian dari pasangan sehingga memunculkan penekanan terhadap salah satu pihak, wujud nyata perilaku ini adalah munculnya kekerasan dalam berpacaran. Kekerasan adalah suatu serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang, sehingga akibat yang ditimbulkan dari kekerasan ini adalah munculnya penindasan terhadap salah satu pihak yang menyebabkan kerugian dari salah satu pihak baik berupa fisik maupun psikis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menjelaskan faktor-faktor dan motif apakah yang menyebabkan munculnya perilaku kekerasan terhadap perempuan dalam berpacaran.serta bagaimana bentuk tindak kekerasan yang terjadi dan bagaimana pengaruh yang ditimbulkan perilaku kekerasan itu. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah mahasiswa UNNES yang melakukan tindak kekerasan dalam berpacaran baik itu kekerasan fisik, psikis, maupun seksual. Alasan peneliti dengan menggunakan mahasiswa UNNES yang telah melakukan karena mereka secara langsung mengalami dan melakukan tindak kekerasan dan merasakan sendiri akibat yang ditimbulkan dari peristiwa itu.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah bahwa pada dasarnya faktor penyebab munculnya perilaku kekerasan terhadap pasangan dalam hubungan berpacaran, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang nampak diantaranya; adanya dorongan seksual yang tidak tersalurkan, Adanya pelampiasan terhadap konflik diri, latar belakang keluarga yang bermasalah, pandangan rendah terhadap kedudukan wanita, dan karakter yang dimiliki individu, dengan adanya berbagai faktor di atas mendorong individu memunculkan perilaku agresif dalam tidakannya, tergantung pada stimulus yang diberikan kepada subyek.