ABSTRAK
Seiring dengan semakin majunya teknologi dan meningkatnya mobilitas, masyarakat terbiasa dengan perilaku yang bersifat individual atau lebih mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan kurang peduli dengan apa yang menimpa orang lain. Hal ini juga tampak pada remaja yang lebih terfokus pada hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurang pedulinya remaja terhadap kesulitan yang dihadapi orang lain dan salah satunya yaitu faktor pengalaman dan suasana hati sebagai wujud terpenuhi atau tidak kebutuhan afeksi pada remaja. Pemenuhan kebutuhan afeksi tersebut dapat dilihat dalam hubungan orang tua dengan anak. Anak-anak yang tinggal dipanti asuhan kebutuhan afeksinya kurang terpenuhi karena jumlah pengasuh yang sedikit tidak sesuai dengan anak asuh. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pemenuhan kebutuhan afeksi dengan perilaku prososial pada remaja.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua buah variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja di Panti Asuhan Wikrama Putra Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Variabel dalam penelitian korelasional terdiri dari variabel bebas yaitu pemenuhan kebutuhan afeksi, dan variabel tergantung yaitu perilaku prososial. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi yaitu skala pemenuhan kebutuhan afeksi dan skala perilaku prososial. Metode analisis data dalam penelitian korelasional yaitu menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil dari pengujian korelasi, menunjukkan koefisien r hitung sebesar 0,578 dengan signifikansi 0,000. Dari hasil tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan afeksi dengan perilaku prososial pada remaja di Panti Asuhan Wikrama Putra Semarang, yang berarti hipotesis kerja diterima.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil simpulan bahwa ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan afeksi dengan perilaku prososial Saran yang diajukan kepada orang tua, pendidik dan pengasuh diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan anak, baik yang bersifat fisik, psikis maupun pendidikan. Remaja diharapkan untuk mengembangkan sikap kepedulian terhadap orang lain dan lingkungannya, dimulai dari hal-hal yang kecil. Peneliti diharapkan dapat lebih memberikan gambaran mengenai pemenuhan kebutuhan afeksi dan perilaku prososial ditinjau dari beberapa faktor yang lebih luas.