ABSTRAK
Dukungan sosial orang tua sangat diperlukan oleh setiap anak untuk kemajuan perkembangan dan pertumbuhan jiwanya. Dukungan sosial adalah salah satu fungsi dari ikatan sosial yang mengacu pada kesenangan, ketenangan, bantuan bermanfaat yang berupa informasi verbal atau non verbal, bantuan nyata atau tindakan, yang diterima seseorang dari orang lain atau kelompok lain, yang didapat karena adanya hubungan sosial (interaksi), dimana hal itu mempengaruhi perilakunya.
Tujuan dari penelitian yang dilakuakan adalah memperoleh gambaran mengenai dukungan sosial orang tua dan interaksi sosial penderita kretin. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Gangguan Akibat Kekurangan Iodium BP GAKI Kabupaten Magelang dan Rumah Penderita Kretin. Pengambilan sampel berdasarkan informasi dan data dari BP GAKI sampel yang diambil berjumlah dua, pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan bahwa sampel komunikatif dalam arti bisa diajak kerjasama, alasan diambil dua adalah untuk mengetahui variasi dukungan sosial yang diterima subjek. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan wawancara dan observasi. Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara terstruktur dimana peneliti lebih dulu mempersiapkan pedoman wawancaranya.Teknik analisis data hasil penelitian yang digunakan untuk melacak atau membuktikan kebenaran data yang dilakukan peneliti adalah melalui ketekunan di lapangan dan triangulasi.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakuakan adalah bahwa lingkungan pada awalnya tidak menerima kondisi penderita, terbukti dari olokolokan yang mereka lontarkan, tatapan sinis, tidak peduli dan tidak memberikan bantuan. Dengan keadaan seperti itu justru orang tua malu dengan kondisi anaknya dan orang tua mengurungnya di dalam rumah tidak diperbolehkan untuk berhubungan dengan orang lain. Namun dengan adanya BP GAKI kondisi penderita kretin berangsur-angsur membaik di dukung dengan penerimaan orang tua serta penerimaan lingkungan. Setelah lingkungan menerima kondisi subjek lingkungan (tetangga) sering membantu, ikut prihatin dengan kondisi subjek, mau berhubungan dengan subjek, begitu pula orang tuanya juga mengizinkan subjek berhubungan dengan lingkungan, memberikan nasehat-nasehat, membantu subjek jika mengalami masalah baik dengan teman maupun kesulitan dalam pelajaran.
Hubungan subjek dengan lingkungan pun menjadi semakin baik apalagi subjek termasuk orang yang mudah bergaul, cepat akrab, dan ramah kepada lingkunan. Selama ini lingkungan tidak menerima kehadiran subjek dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan lingkungan mengenai penyakit yang diderita subjek. Setelah adanya informasi dari BP GAKI mengenai hal itu baru lingkungan bisa menerima kehadiran subjek di tengah-tengah mereka (lingkungan ).