ABSTRAK
CTL merupakan salah satu model pembelajaran yang berasosiasi dengan kurikulum berbasis kompetensi dan cukup relevan untuk diterapkan di sekolah. CTL adalah suatu konsep belajar di mana guru menghadirkan situasi dunia nyata dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan, sementara siswa memperoleh pengetahuan sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dari hasil wawancara terhadap guru matematika SMP Negeri 7 Semarang, diperoleh bahwa pada pelaksanaan pembelajaran materi fungsi di kelas VIII terjadi penambahan pertemuan untuk membahas materi yang disebabkan kurangnya daya serap siswa terhadap materi, sedangkan rata-rata nilai ulangan harian fungsi yang diperoleh pada tahun pelajaran 2005/2006 adalah 6,7. Oleh karena itu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengatasi lambatnya pencapaian kompetensi dasar materi fungsi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Semarang tahun pelajaran 2005/2006.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah pembelajaran matematika melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dengan model pembelajaran CTL pada pokok bahasan fungsi dapat meningkatkan percepatan pencapaian kompetensi dasar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Semarang?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui percepatan pencapaian kompetensi dasar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Semarang tahun pelajaran 2006/2007 pada materi fungsi melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dengan model CTL.
Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 7 Semarang kelas VIII A yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan. Penelitian ditempuh dalam 3 siklus, siklus I dua pertemuan, siklus II satu pertemuan, dan siklus III satu pertemuan, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan adalah tercapainya tujuan penelitian ini sesuai dengan alokasi waktu yang dirancang dalam penelitian untuk membahas materi yang ditunjukkan dengan terlampauinya skor minimal ketuntasan LKS yaitu 85,00, terlampauinya skor minimal ketuntasan hasil belajar yaitu nilai rata-rata kelas 70,00 dan ketuntasan kelas adalah 80 %, serta meningkatnya aktivitas siswa yang ditunjukkan dengan persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran > 70 %.
Hasil penelitian menunjukkan pada rata-rata nilai LKS pada siklus I 84,5, siklus II 91,9 dan siklus III 92,9. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 79,28 dengan ketuntasan kelas 87,5 %, siklus II 79,53 dengan ketuntasan kelas 70 %, siklus III 86,98 dengan ketuntasan kelas 85 %, dan hasil tes akhir 85,7 dengan seluruh siswa tuntas. Aktivitas siswa pada siklus I 69 %, siklus II 83 %, dan siklus III 87 %. Pada siklus III, penguasaan kompetensi dasar sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dengan model pembelajaran CTL percepatan pencapaian kompetensi dasar, hasil belajar, serta aktivitas belajar pada pokok bahasan fungsi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Semarang tahun pelajaran 2006/2007 dapat ditingkatkan. Dengan hasil tersebut diharapkan guru SMP Negeri 7 Semarang menerapkan model CTL dalam materi pokok Fungsi.