PENDAHULUAN
Latar Belakang
Meningkatkan produksi pertanian suatu negara adalah tugas yang kompleks, bahkan tidak jarang merupakan tugas yang memusingkan. Kompleks karena sedemikian banyaknya kondisi yang berbeda-beda pula. Teknologi saja tidaklah cukup. Teknologi itu harus digabung dan digunakan dengan kecerdasan, imajinasi percobaan serta dengan kerja keras yang terus menerus. Tergantungnya pembangunan pertanian pada bagaimana efektifnya orang bekerja sama, sama beratnya dengan tergantungnya pembangunan pertanian pada kekayaan alam yang tersedia saat permulaannya (Mosher, A. T., 1983: 13).
Dengan pengembangan usahatani yang dilakukan masyarakat pedesaan kegiatan penyuluhan merupakan sarana untuk alih pengetahuan dan keterampilan dari penyuluh lapangan berperan kepada petani melalui kelompok-kelompok tani (Suhardiono, 1992: 2).
Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan pada perubahan yang lebih baik sesuai dengan hyang diharapkan. Penyuluhan, dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu sistem pendidikan non formal di luar sekolah yang biasa (Setiana, 2005: 2).
Penyuluhan juga harus dapat menganalisis situasi yang sedang berkembang agar mereka selalu siap untuk memberikan peringatan kepada petani secara “ tepat waktu” mengenai hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi. Ketidakpuasan petani juga dapat diubah menjadi masalah konkrit untuk bisa dipecahkan (Van Den Ban dan Hawkins, 1999: 28).
Peranan penyuluh pertanian sangat dibutuhkan. Terutama dalam upayanya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat terbesarnya yaitu petani. Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada para petani dan keluarganya yang hidup dipedesaan dengan membawa dua tujuan jutama yang diharapkan. Untuk jangka pendek adalah menciptakan perubahan perilaku termasuk didalamnya sikap, tindakan, dan pengetahuan. Sedangkan untuk jangka panjang adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan jalan meningkatkan taraf hidup mereka (Sastramadja, 1993: 2).
PPL merupakan petugas terdepan dalam kegiatan penyuluhan pertanian, mendapat petunjuk bimbingan serta supervisi dfari kepala bidang penyuluhan. Dalam melaksanakan tugasnya, jika menemukan hambatan/ masalah maka PPL yang bersangkutan menyampaikannya kepada kepala bidang yang ditanganinya. Melaporkan secara priodik keegiatannya dalam penyuluhan pertanian kepada kepala Bidang Penyuluhan.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan mempunyai tujuan yang mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu untuk menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah dalam aktivitas petani dipedesaan, perubahan-perubahan mana hendaknya menyangkut: tingkat pengetahuan, kecakapan atau kemampuan sikap dan motif tindakan