ABSTRAK
Laba dalam koperasi disebut dengan SHU. Diharapkan setiap koperasi dapat meraih Sisa Hasil Usaha (SHU), disamping harus bersaing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan usaha-badan usaha ekonomi lainnya. Hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab dari manajemen terhadap keberhasilan pengelolaan usaha koperasi. Permasalahan yang dihadapi oleh KPRI adalah masalah strategi penentuan harga yang paling optimal pada unit pertokoan KPRI untuk meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi, dimana penentuan harga tersebut membutuhkan pertimbangan dan penafsiran terhadap laba yang hendak dicapai.
Permasalahan yang peneliti ajukan adalah (1) Bagaimanakah persepsi pengurus dan manajer (pengelola) mengenai SHU sebagai laba koperasi (2) Bagaimanakah penentuan harga oleh pengurus dan manajer (pengelola) di koperasi (3) Adakah pengaruh persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI di kota Semarang. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui persepsi pengurus dan manajer (pengelola) mengenai SHU sebagai laba koperasi. (2) Untuk mengetahui strategi penentuan harga pada unit usaha pertokoan oleh pengurus dan manajer (pengelola) KPRI dalam rangka mencapai tujuan koperasi. (3) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI di kota Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pengurus KPRI di kota Semarang yang berada pada KPRI yang memiliki unit pertokoan dan termasuk dalam golongan A dan B (data Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang). Adapun ukuran polulasinya sebesar 52 orang di 26 KPRI. Pengambilan sampel yang berjumlah 34 pengurus dan pengelola (manajer) dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah Variabel persepsi pengurus mengenai SHU koperasi sebagai variabel bebas (X) dan Variabel strategi penentuan harga pada unit pertokoan KPRI sebagai variabel terikat (Y). Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan deskriptif persentase dan metode analisa regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi termasuk dalam kategori cukup tahu dengan deskriptif persentase 58,89% dan keputusan strategi penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan koperasi termasuk dalam kategori baik dengan deskriptif persentase 68,63%.
Setelah data dianalisis dan dilakukan pengujian hipotesis dengan SPSS for windows release 1.0, hasil analisa regresi satu prediktor diperoleh Fhit 19,022 lebih besar dari Ftab 4,15 pada taraf signifikansi 0,000 yang berarti dibawah 5% sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara variabel persepsi mengenai SHU dengan variabel keputusan strategi penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan koperasi. Sehingga semakin tinggi kualitas persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi, maka akan semakin meningkat kualitas strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi. Besarnya pengaruh persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penetuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi sebesar 37,33%.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengurus dan manajer (pengelola) KPRI dalam mempertimbangkan laba yang hendak dicapai untuk merumuskan kebijaksanaan strategi penentuan harga pada unit usaha pertokoan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Maka disarankan untuk pengurus dan manajer koperasi agar lebih meningkatkan pengetahuannya tentang makna laba dalam koperasi, sehingga benar-benar memahami arti laba bagi koperasi. Sebaiknya keputusan strategi penentuan harga dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya, sehingga tujuan koperasi dapat tercapai.