ABSTRAK
Dalam dunia pendidikan, pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Metode resitasi sebagai salah satu metode pembelajaran memperhatikan kesiapan siswa yaitu melalui pemberian tugas. Selain itu siswa juga dapat lebih aktif dalam pembelajaran melalui diskusi atau tanya jawab sebagai wujud pertanggungjawaban tugas yang telah dikerjakan sebelumnya. Adanya penggabungan antara model pembelajaran kooperatif dengan metode resitasi diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan data nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi ketuntasan belajar di sekolah yaitu siswa yang memperoleh nilai 65 atau lebih masih kurang dari 85%. Ini berarti keberhasilan KBM belum sesuai dengan ketuntasan belajar. Dari pernyataan tersebut dapat dilakukan upaya dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu melalui implementasi model pembelajaran kooperatif dengan metode resitasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang sisi datar melalui implementasi model pembelajaran kooperatif dengan metode resitasi.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 36 Semarang dengan subjek penelitian adalah 41 siswa yang terdiri dari 19 putra dan 22 putri, peneliti (guru), dan seorang guru matematika (observer). Data yang diambil berupa hasil tes akhir siklus, hasil angket refleksi siswa, dan hasil observasi dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila dalam kelas 65% atau lebih kelompok memperoleh kriteria sangat aktif dan siswa yang memperoleh nilai 65 atau lebih sebanyak 85% atau lebih.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh aktivitas siswa siklus I, 3 kelompok memperoleh kriteria aktif dan 4 kelompok lainnya sangat aktif sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa seluruh kelompok memperoleh kriteria sangat aktif. Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah 80,5% siswa memperoleh nilai 65 atau lebih dan pada siklus II 85,4% siswa memperoleh nilai 65 atau lebih.
Dengan demikian diperoleh simpulan bahwa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif dengan metode resitasi dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 36 Semarang dalam pembelajaran matematika materi pokok bangun ruang sisi datar. Oleh karena itu disarankan untuk pembelajaran selanjutnya agar digunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode resitasi agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat