ABSTRAK
Proses pembelajaran pada saat ini sangat dituntut agar mampu memberikan pengalaman belajar secara langsung pada siswa dan juga agar tercapai komunitas belajar yang kondusif dan tidak menjenuhkan. Berkaitan dengan hal ini, jelas diperlukan penerapan model pembelajaran yang tidak menjenuhkan dengan tentunya juga tercapainya ketuntantasan kurikulum keseluruhan. Salah satu model pembelajaran yang dapat mendukung terciptannya masyarakat belajar yang dinamis, tidak menjenuhkan dan mampu memacu kreativitas dan interaksi antar siswa dan interaksi antara siswa dengan guru adalah model pembelajaran kooperatif. Dimana karakteristik model pembelajaran kooperatif adalah berbasis pada penemuan. Selain itu pembelajaran kooperatif memiliki tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk itulah peneliti melakukan penelitian dengan judul ”Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Investigasi Kelompok terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Materi Pokok Aljabar pada Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 1 Ambal Kebumen Tahun Pelajaran 2006/2007” dan dari judul tersebut terdapat satu permasalahan yakni bagaimanakah keefektifan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Investigasi kelompok terhadap hasil belajar matematika sub materi pokok aljabr pada siswa kelas VII semester 1 SMP N 1 Ambal Kebumen tahun pelajaran 2006/20007?
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dilakukan penelitian eksperimen dengan sampal siswa kelas VII C (kelas eksperimen, yakni kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok) dan kelas VII D (kelas kontrol yakni kelas yang menggunakan model pembelajaran ekspositori) SMP N 1 Ambal untuk dianalisis perbedaan rata-ratanya.
Berdasarkan penelitian, pada awalnya kedua kelompok tersebut memiliki data yang normal dan homogen serta memiliki kesamaan rata-rata hasil belajar. Setelah dilakukan eksperimen data menunjukan bahwa kelas eksperimen memiliki rata-rata yang lebih besar dibanding dengan rata-rata pada kelas kontrol. Yakni pada kelompok eksperimen diperoleh 1 X = 72,3; 1 S = 90,964 dan pada kelompok kontrol diperoleh 2 X = 67,525; 2 S = 117,6 dan dari kedua kelompok diperoleh Sgabungan = 10,2118 dengan uji t diperoleh thitung = 2,091 dan dengan α=5%, didapat ttabel t(0,95;78) = 1,667
Karena 2,091>1,667 berarti thitung>ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Dengan demikian dapat ditarik simpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar sub materi pokok aljabar kelas VII SMP Negeri 1 Ambal tahun 2006/2007. Dari hasil penelitian ada beberapa saran yang penulis sampaikan yakni perlu adanya sarana prasarana yang lengkap sebagai sumber reverensi dan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok ini perlu dieksperimenkan pada materi pokok lain.