ABSTRAK
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut seorang guru menggunakan strategi pembelajaran yang tepat yang memberikan kesempatan siswa untuk menggali potensi yang dimilikinya. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan TAI pada penelitian ini digunakan dengan tujuan membantu siswa mengatasi masalah-masalah yang berkaitan matematika, sehingga hasil belajar yang diperoleh bisa meningkat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan metode ekspositori pada siswa kelas VII semester II MTs N Model Pemalang pada sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan metode ekspositori pada siswa kelas VII semester II MTs N Model Pemalang pada sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIIA, VIIF, VIIG dan VIIH semester II MTs N Model Pemalang Tahun Pemalang 2005/2006. Sampel yang digunakan adalah tiga kelas yang diambil secara teknik simple random sampling, yaitu kelas VIIF sebagai kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, kelas VIIH sebagai kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan kelas VIIG sebagai kelas kontrol, sedangkan untuk kelas uji coba adalah kelas VIIA. Untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan evaluasi setelah pembelajaran selesai. Soal evaluasi yang diberikan, terlebih dahulu telah diuji cobakan di kelas uji coba.
Berdasarkan uji normalitas, sampel berdistribusi normal dan dari uji homogenitas hasil belajar dari masing-masing kelompok variansnya homogen, sehingga untuk menguji hipotesis dapat digunakan uji ANAVA dengan kriteria penolakan Ho adalah Fhitung > Ftabel. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 3.73 dan Ftabel = 3.02, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi antara implementasi metode ekspositori, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Selanjutnya dilakukan uji lanjut 1 LSD diperoleh x kelompok TAI < x kelompok ekspositori (3.02 < 5.28) dan x kelompok jigsaw < x kelompok TAI (2.28 < 5.28) yang berarti tidak terdapat perbedaan hasil belajar diantara kedua kelompok perlakuan, sedangkan x kelompok jigsaw > x kelompok ekspositori (5.30 > 5.28) yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar diantara kedua kelompok perlakuan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibanding tipe TAI dan metode ekspositori pada siswa kelas VII semester II MTs N Model Pemalang pada sub materi pokok persegi panjang dan persegi.
Disarankan bagi guru matematika di MTs N Model Pemalang, jika mengajar sub pokok persegi panjang dan persegi, maka guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena model pembelajaran ini lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan metode ekspositori pada sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi.