ABSTRAK
Keberhasilan dalam pembelajaran tidak terlepas dari cara memberi perlakuan kepada siswa. Bagi siswa kelas VI SD Negeri Soka Mertoyudan Magelang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita sehingga hasil tesnya selalu rendah. Kesulitan tersebut karena siswa tidak mampu memahami soal cerita. Faktor yang lain adalah tugas-tugas yang diberikan oleh guru sering tidak menimbulkan keaktifan untuk memecahkan masalah.
Bertolak dari masalah tersebut diperlukan cara agar siswa dapat menyelesaikan soal cerita lebih optimal. Melalui pemberian tugas diharapkan dapat membantu pemahaman dan sekaligus meningkatkan keaktifan siswa.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VI SD Negeri Soka
Mertoyudan Magelang dengan jumlah siswa 22 orang. Guru pengamat dilibatkan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru. Penelitian ini dikatakan berhasil setelah siswa yang memperoleh nilai > 7,00 mencapai > 80 % serta telah terjadi peningkatan aktifitas siswa.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian berlangsung dalam dua siklus. Tiap siklus menempuh prosedur perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Dari hasil penelitian siklus I siswa yang memperoleh nilai > 7,00 mencapai 54,54% dengan keaktifan cukup. Sesuai hasil refleksi pada siklus I maka dilanjutkan pembelajaran pada siklus II. Hasil tes pada siklus II siswa yang memperoleh nilai > 7,00 mencapai 81,81 % dengan keaktifan tergolong aktif. Sesuai dengan harapan maka penelitian ini berhasil mengoptimalkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pada siklus II.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas, kemampuan menyelesaikan soal cerita pada siswa dapat dioptimalkan. Metode pemberian tugas mampu meningkatkan aktifitas siswa belajar siswa. Dalam hal ini diharapkan pada setiap guru, agar metode pemberian tugas digunakan dalam pebelajaran tentang soal cerita.