ABSTRAK
Salah satu tujuan pembelajaran matematika disekolah adalah melatih cara berpikir dan bernalar serta berkomunikasi dalam menarik kesimpulan. Agar tujuan pembelajaran tercapai maka guru mata pelajaran matematika perlu memilih model pembelajaran yang tepat, salah satu model yang digunakan adalah model Contextual Teaching Learning (CTL) yang diharapkan dapat menumbuhkembangkan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa terutama pada materi pokok Segiempat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Efektifkah pembelajaran kontekstual pada kemampuan penalaran dan komunikasi siswa SMP N 36 Semarang kelas VII” dan “Apakah ada perbedaan rata-rata penalaran dan komunikasi siswa SMP N 36 Semarang antara kelas yang diajar dalam pembelajaran kontekstual dan kelas yang diajar dalam pembelajaran ekspositori”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kontekstual dan ada tidaknya perbedaan rata-rata kemampuan penalaran dan komunikasi antara kelas yang diajar dalam pembelajaran kontekstual dan kelas yang diajar dengan pembelajaran ekspositori. Adapun manfaat penelitian dalam hal ini adalah bagi siswa adalah siswa merasa senang karena lebih dilibatkan dan diperhatikan dalam proses belajar mengajar, siswa mampu menemukan, menerapkan ide, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan pengalaman hidupnya dengan skemanya sendiri, memudahkan siswa dalam mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah dalam matematika, siswa mampu meningkatkan penalaran dan komunikasi dalam materi segiempat.bagi guru adalah guru lebih bersemangat dalam mengajar melalui pengenalan masalah kontekstual yang sesuai dengan situasi siswa, guru menjadi terbiasa menciptakan situasi yang nyaman, harmonis, bersahabat, dan menyenangkan dalam ruang belajar dan mampu mengubah pola matematika yang diajarkan menjadi metematika dipelajari sedangkan bagi sekolah adalah pembelajaran sekolah akan semakin bermutu, prestasi akademik sekolah dapat ditingkatkan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 36 Semarang semester 2 tahun pelajaran 2006/2007 yang terdiri dari 7 kelas. Sampel sebanyak dua kelompok siswa yaitu siswa kelas VII A sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII B sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar penalaran dan komunikasi matematika siswa kelas VII semester 2 SMP N 36 Semarang tahun pelajaran 2006/2007 pada kompetensi dasar segiempat. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini telah diujicobakan, yaitu 11 butir soal uraian. Kelompok eksperimen dilakukan dengan menerapkan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan kelompok kontrol dilakukan dengan menerapkan pembelajaran ekspositori.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data hasil tes dari kedua kelompok tersebut, diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh t = 2.07, sedangkan nilai ttabel = 1.66, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan hipotesis diterima. Jadi rata-rata kemampuan penalaran dan komunikasi matemtika kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kemampuan penalaran dan komunikasi kelompok kontrol.
Disimpulkan penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) efektif daripada penerapan pembelajaran ekspositori dalam pencapaian kemampuan penalaran dan komunikasi siswa SMP N 36 Semarang tahun pelajaran 2006/2007 kompetensi dasar segiempat. serta kemampuan penalaran dan komuniksi matematika siswa SMP N 36 kelas VII lebih baik dibandingkan dengan kemampuan penalaran dan komuniksi matematika yang dalam pembelajarannya menerapkan pembelajaran ekspositori. Disarankan bagi guru SMP N 36 Semarang agar menerapkan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam mengajarkan kompetensi dasar segiempat.