BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung upaya manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Dalam kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju dan berkembang. Demikian halnya bagi masyarakat Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas. Pendidikan yang dibutuhkan manusia adalah pendidikan seumur hidup. Telah disabdakan oleh Nabi Muhammad tentang pendidikan seumur hidup dalam haditsnya, yaitu:
Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat atau kubur. Allah SWT juga menjanjikan kepada semua umat manusia yang hidup di dunia bahwa Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang berilmu, yang diberi pengetahuan dan ilmu itu selanjutnya diamalkan. Ini sesuai dengan firman Allah SWT pada surat al-Mujadalah ayat 11, yaitu:
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Usaha pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas manusia Indonesia salah satunya adalah dengan meningkatkan pembangunan pada sektor pendidikan. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidpan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretif, mandiri, dan mejadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan formal di Indonesia dibagi menjadi beberapa tingkat, yaitu Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA), dan Universitas. Tingkatantingkatan ini dibuat agar berkelanjutan dan berkesinambungan. Pada kurikulum SMP, siswa diberikan mata pelajaran matematika. Pelajaran matematika diberikan kepada siswa karena berguna dalam kehidupan sehari-hari. Matematika menunjukkan peran aktif dihampir semua segi kehidupan manusia.
Misalnya, transaksi jual beli, menentukan jam berapa seseorang berangkat dari rumah dengan memperhitungkan lama di jalan agar tiba tujuan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pendidikan matematika mempunyai potensi besar dalam memainkan peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era industralisasi dan globalisasi yang termanifestasikan dalam strukturnya melibatkan semua jaringan dengan tatanan global, karena globalisasi menjadi tantangan yang terkait dengan daya saing dan prakarsa. Sedang berbagai pola pikir dan pola tindak berkenaan dengan kemampuan kreatif dan inovatif yang belum menjadi prioritas untuk ditumbuhkembangkan dalam sstem pendidikan kita.
Untuk merealisasikan hal di atas, kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa kurang baik menyebabkan masalah bagi dunia pendidikan, sehingga perlu kita teliti apa penyebab dari rendahnya prestasi belajar siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Prestasi belajar sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kesiapan mental dan fisik, kecemasan, sikap terhadap pendidikan, kebiasaan belajar, motivasi, kesehatan, umur dan jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal meliputi guru, lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga.
Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka peneliti tertarik dengan masalah metode pengajaran yang diterapkan oleh guru. Karena selama ini guru selalu menerapkan metode yang hanya terdapat di buku saja. Dan