ABSTRAK
Model pembelajaran sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada suatu materi pokok tertentu. Di SMP Bhakti Praja Gebog Kudus masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami matematika, sehingga nilai rata-rata ulangan harian masih dibawah 6,00, termasuk dalam menyelesaikan soal cerita pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Adapun data tentang nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Gebog pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel untuk tahun 2003, 2004, dan 2005 berturut-turut adalah 5,26 ; 5,54 ; dan 5,65. Di samping itu materi pokok yang berhubungan dengan masalah sehari-hari ini terasa sulit dipahami oleh siswa, untuk itu perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita yang salah satunya adalah model pembelajaran berbasis masalah.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Gebog Kudus tahun pelajaran 2006/2007 dan aktivitas siswa pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dapat ditingkatkan melalui implementasi model pembelajaran berbasis masalah? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Gebog Kudus tahun pelajaran 2006/2007 dan aktivitas siswa pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel melalui implementasi model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan, dan evaluasirefleksi.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi : hasil belajar siswa yang diambil dari pemberian soal tes pada akhir siklus, kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran yang diambil dari lembar observasi, aktivitas siswa dalam pembelajaran yang diambil dari lembar observasi, dan data tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang diambil dari setiap akhir pertemuan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Gebog Kudus tahun pelajaran 2006/2007 pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa telah tuntas belajar dan rata-rata nilai ulangan hariannya minimal 6,00 serta minimal 75% siswa terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil penelitian siklus 1 menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa 5,81 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 51,9%, persentase aktivitas siswa 70%, persentase kemampuan guru 85,95%, serta tanggapan siswa secara umum merasa senang. Hasil penelitian siklus 2 diperoleh rata-rata hasil belajar 7,65 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 77,8%, persentase aktivitas siswa 78,9%, persentase kemampuan guru 90,6%, serta tanggapan siswa secara umum merasa senang.
Dari penelitian ini diperoleh simpulan bahwa melalui implementasi model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas VIII A SMP Bhakti Praja Gebog Kudus tahun pelajaran 2006/2007 dan aktivitas siswa pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Saran yang dapat diajukan adalah model pembelajaran berbasis masalah sebaiknya dilaksanakan oleh guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Bhakti Praja Gebog Kudus untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas VIII dan aktivitas siswa pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel.