ABSTRAK
Kualitas pendidikan akan terwujud jika proses belajar mengajar di kelas berlangsung dengan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya komponen yang mendukung, yang salah satunya adalah kinerja guru yang profesional. Kinerja guru dalam proses belajar mengajar ditentukan oleh kemampuan Intelektual dan motivasi kerja yang dimiliki oleh setiap guru. Oleh karena itu permasalahan yang diangkat adalah : (1). Bagaimana gambaran kemampuan intelektual, motivasi kerja dan kinerja guru, 2) seberapa besar pengaruh antara kemampuan intelektual dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1). gambaran kemampuan intelektual, motivasi kerja dan kinerja guru, 2) besar pengaruh antara kemampuan intelektual dan motivasi kerja terhadap kinerja guru
Penelitian ini dilakukan di SMK Bisnis dan Manajemen se Kabupaten Kebumen. Populasi penelitian adalah seluruh guru mata diklat produktif penjualan yang berjumlah 31 orang. Variabel bebas yang dikaji dalam penelitian ini adalah kemampuan intelektual (X1) dan motivasi kerja (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru (Y). Pengumpulan data dengan cara tes, angket dan observasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis diskriptif persentase dan analisis regresi baik parsial dan simultan.
Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa kemampuan intelektual dan motivasi kerja dalam kategori tinggi. Kemampuan intelektual mempunyai pengaruh signifikan pada taraf 95%, hal ini dapat di lihat dari uji parsial yang menghasilkan t hitung sebesar 5,481 dengan p valuee 0.000. Dan motivasi kerja juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan t hitung sebesar 2,700 dengan p value 0,012. Sementara itu berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, kemampuan intelektual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru dengan r2 sebesar 0,5176 atau sebesar 51,76%. Sedangkan motivasi kerja sebesar 0,2066 atau sebesar 20,66%. Secara simultan, kemampuan intelektual dan motivasi kerja mempengaruhi kinerja guru sebesar 0,4692 atau 46,92%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan secara umum perlu ada perhatian khusus dalam upaya meningkatkan kinerja guru yaitu berhubungan dengan kemampuan penggunaan media dan sumber belajar. Disamping itu, disarankan kepada Diknas untuk mengupayakan pelatihan bagi guru dalam penggunaan media dan sumber belajar yang relevan dengan kondisi sekarang. Perlu lebih banyak menjalin kerja sama dengan pihak dunia usaha dan industri untuk memberikan informasi tentang perkembangan dunia usaha.