ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa kelas VII D umumnya pasif dalam pembelajaran Pengetahuan Alam-Biologi. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya frekuensi tanya jawab, kurangnya keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, dan hasil nilai rata-rata Ulangan Harian materi Saling Ketergantungan sebesar 64,6 dengan ketuntasan belajar klasikal 66,67% dari jumlah siswa 45 terdiri dari 21 putra dan 24 putri.
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan melalui penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dengan pembelajaran kooperatif Think- Pair-Share (TPS) dan penilaian autentik di kelas VII D SMPN 37 Semarang. PTK dilakukan di kelas VII D SMPN 37 Semarang dengan jumlah siswa 45. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I dan II dilaksanakan di dalam ruang kelas pada submateri penebangan hutan dan pencemaran air melalui eksplorasi artikel dari internet. Siklus III dilaksanakan di luar kelas pada submateri pencemaran tanah dan udara namun tetap melakukan eksplorasi artikel tentang pencemaran udara. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah (1) peningkatan persentase siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran minimal sebesar 75%, (2) peningkatan persentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 atau jumlah siswa yang belajar tuntas meningkat menjadi ≥ 85% , dan (3) peningkatan persentase kinerja guru dalam proses pembelajaran menjadi ≥ 85%.
Berdasarkan hasil pengamatan siklus I, II, dan III diperoleh data kenaikan jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran. Jumlah siswa yang aktif dalam ketiga siklus tersebut berturut-turut: 36,36%, 69,77%, 93,33%. Penilaian terhadap prosentase tuntas belajar meliputi: performance, portofolio, dan tes individu. Tingkat pencapaian tuntas belajar klasikal pada siklus I 79,55%, siklus II 88,37%, dan siklus III 91,11%. Kinerja guru mengalami peningkatan setiap siklusnya yaitu 85,7%, 96,4%, dan 100%. Berdasarkan hasil penelitian nampak bahwa kualitas pembelajaran mengalami peningkatan pada tiap siklusnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan dengan penerapan pendekatan JAS melalui pembelajaran kooperatif TPS dan penilaian autentik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas VII D SMPN 37 Semarang. Sedangkan saran penelitian ini yaitu perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu tentang langkahlangkah pembelajaran TPS pada siswa sebelum diterapkan dalam pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan perlu manajemen waktu yang baik terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan pendekatan JAS dengan pembelajaran kooperatif TPS penilaian autentik sehingga siswa benar-benar dapat memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dan memahami materi yang dipelajari.