Abstrak
Penguasaan dan penggunaan lahan khususnya lahan sawah mulai terusik seiring pertumbuhan populasi dan perkembangan peradaban manusia yang diikuti pula dengan pertambahan jumlah penduduk sehingga menimbulkan permasalahan yang kompleks. Lahan sawah yang semula berfungsi sebagai media bercocok tanam, berangsur-angsur beralih fungsi menjadi penggunaan non komoditi padi maupun ke penggunaan non pertanian. Untuk itu penelitian ini telah dilakukan di Kabupaten Langkat pada tahun 2009 yang bertujuan menganalisis laju alih fungsi lahan sawah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (1998-2007), mengetahui motivasi petani tetap mempertahankan lahannya maupun mengalihfungsikan lahan serta memproyeksikan kondisi lahan sawah sepuluh tahun kedepan (2017) apabila alih fungsi lahan sawah tidak diatasi.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1). 1. Laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Langkat periode 1998 – 2007 adalah sebesar 11.44 % atau sebesar 10.284 Ha yang beralih fungsi menjadi perkebunan (seperti kelapa sawit, karet, rambunan dll) dan untuk perumahan serta sarana publik (seperti SPN). Sejak tahun 1998 - 2007 laju alih fungsi tertinggi terjadi pada periode tahun 1999 – 2000 yakni sebesar 11,63%. (2). Motivasi petani mempertahankan lahannya 75% dikarenakan tidak ada pilihan lain, motivasi petani mengganti komoditi usaha taninya 90,91% dikarenakan harga komoditi pengganti lebih mahal dan motivasi petani menjual lahannya 90% dikarenakan kebutuhan mendesak. (3). Proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi sepuluh tahun ke depan (2017) adalah 42.969,09 Ha dan 124.435,52 Ton. Diproyeksikan sebesar 36.603,91 Ha atau 46 % luas lahan sawah yang dialihfungsikan dan diproyeksikan produksi beras akan berkurang sebesar 106.002,41 Ton sejak tahun 2007. (4) Dampak alih fungsi lahan sawah terhadap kecukupan pangan diproyeksikan menyebabkan defisit produksi beras sebesar 23.110,05 Ton pada tahun 2017.