ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi awal diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas II SMP N 1 Dukuhturi Tegal tahun ajaran 2005/2006 pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia belum optimal. Selain itu, kurang adanya variasi metode pembelajaran yang dikembangkan oleh guru menyebabkan siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa adalah metode simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode simulasi pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia di kelas VIII semester II SMP N 1 Dukuhturi Tegal.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Dukuhturi Tegal sebanyak 7 kelas. Sampel penelitian diambil dua kelas yaitu kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dipilih secara purposive sample. Penelitian dilakukan dengan memberikan pre-tes kepada kedua kelas, dilanjutkan dengan pembelajaran dan diakhiri dengan memberikan pos-tes. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode simulasi, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil pre-tes pada kelas eksperimen 3, 87, sedangkan pada kelas kontrol 3, 82. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa relatif sama. Berdasarkan hasil uji t data hasil belajar diperoleh thitung sebesar 4, 707 dan ttabel = 2, 015, yang berarti bahwa hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Rata-rata keaktifan siswa kelas eksperimen sebesar 76, 42%, sedangkan kelas kontrol sebesar 56, 79%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode simulasi lebih dapat meningkatkan aktivitas siswa.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran konsep Sistem Peredaran Darah Manusia kelas VIII semester II SMP N 1 Dukuhturi Tegal dengan menggunakan metode simulasi lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya kompetensi dasar konsep Sistem Peredaran Darah Manusia. Saran yang diberikan adalah penerapan metode simulasi perlu dikembangkan pada konsep lain yang mempunyai permasalahan yang sama.