SARI
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan.Universitas Negeri Semarang. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara postur tubuh dan keterbelajaran gerak pada siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan sragi Kabupaten Pekalongan tahun 2006/2007? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara postur tubuh dan keterbelajaran gerak pada siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Tahun 2006/2007.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Tahun 2006/2007 sejumlah 2516 siswa, yang terdiri dari siswa putra dan siswa putri. Sampel berusia antara 10 sampai dengan 12 tahun dengan jumlah 205 siswa, yang terdiri dari 106 siswa putra dan 99 siswa putri. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Teknik Cluster Random Sampling, dimana populasi terbagi menjadi 3 Dabin (daerah binaan). Dalam penelitian ini penulis memperoleh data yang terdiri dari dua variabel yaitu postur tubuh sebagai variabel bebas dan keterbelajaran gerak sebagai variabel terikat. Untuk memperoleh data yang sesuai dalam peneltian ini, maka metode yang digunakan adalah metode survei dan metode tes.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi product moment diketahui bahwa nilai r hitung untuk keseluruhan siswa adalah 0,887 dengan taraf signifikasi sebesar 5% dan diperoleh r tabel sebesar 0,195. Karena r hitung lebih besar apabila dibandingkan dengan r tabel (rhitung>r tabel) berarti bahwa ada hubungan antara postur tubuh dan keterbelajaran gerak pada siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sragi Kabupeten Pekalongan Tahun 2006/2007.
Kesimpulan hasil penelitian bahwa ada hubungan antara postur tubuh dan keterbelajaran gerak pada siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan tahun 2006/2007. Beberapa saran yang dapat peneliti berikan antara lain sekolah yang bersangkutan hendaknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk dapat melakukan aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan perkembangan fisiknya. Hendaknya orang tua dan guru penjas untuk dapat lebih memberikan dukungan kepada siswa dengan bermain dan berolahraga bersama atau dengan menekankan kepada siswa untuk lebih banyak melakukan aktifitas fisik yang dapat menunjang perkembangan postur tubuhnya, dan hendaknya juga menjadi perhatian bagi instansi terkait mulai dari pemerintahan Kabupaten, Kecamatan, dan bagi kalangan pendidikan seperti Kepala Dinas, Kepala Sekolah, untuk memberikan perhatian dan memberikan wahana dalam Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.