SARI
Keterampilan membaca menduduki posisi dan peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan pengamatan diketahui keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra pada siswa kelas X.7 SMA N 2 Ungaran masih rendah dan belum memuaskan, hal ini terlihat pada nilai rata-rata hasil tes prasiklus sebesar 63,76 yang belum mencapai target. Di samping itu, berdasarkan pengamatan di kelas ketika pelajaran bahasa Indonesia, khususnya membaca jenis teks bacaan nonsastra, sebagian besar siswa tidak tertarik, acuh tak acuh, sebagian membuat keributan dan menarik perhatian teman lainnya sehingga kelas mudah gaduh. Rendahnya keterampilan siswa ini disebabkan oleh faktor guru dan faktor siswa. Faktor guru misalnya (1) kekurangsabaran guru dalam membimbing membaca siswa dan (2) ketidaktepatan pemilihan pendekatan pembelajaran yang digunakan guru. Sedangkan faktor siswa misalnya (1) siswa kurang berminat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dan (2) siswa kurang menyadari kegiatan membaca. Pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community dapat meningkatkan keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra. Pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community membantu guru mengaitkan materi dengan situasi nyata siswa dengan mengembangkan perasaan ingin tahu dengan semaksimal mungkin sehingga mereka terlibat dalam proses dan menemukan pemecahan masalah dengan lebih banyak berdiskusi atau bekerja sama dengan anggota kelompoknya.
Berdasarkan paparan di atas penelitian ini mengangkat permasalahan, yaitu 1) bagaimana peningkatan keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community pada siswa kelas X.7 SMA N 2 Ungaran dan 2). Bagaimana perubahan tingkah laku siswa kelas X.7 SMA N 2 Ungaran setelah mengikuti pembelajaran membaca ekstensif teks nonsastra dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community. Berdasarkan permasalahan yang dikaji, tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community pada siswa kelas X.7 SMA N 2 Ungaran, dan 2) mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa kelas X.7 SMA N 2 Ungaran setelah mengikuti pembelajaran membaca ekstensif teks nonsastra dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus ini terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan data melalui tes dan nontes. Subjek penelitian ini adalah keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra siswa kelas X.7 SMA 2 Negeri Ungaran tahun ajaran 2005/2006. Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra dan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community. Alat pengambilan data berupa pedoman observasi, jurnal, wawancara dan dokumentasi foto. Analisis data tes dilakukan secara kuantitatif sedangkan analisis data nontes dilakukan secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra siswa kelas X.7 SMA N 2 Ungaran mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran kontekstual komponen inquiry dan learning community. Peningkatan keterampilan siswa ini dapat dilihat dari hasil tes pratindakan, siklus I, dan siklus II. Rata-rata siswa dalam mengidentifikasi ide pokok pada prasiklus mencapai 64,29 dan mengalami peningkatan 17,6% dengan rata-rata 75,6 pada siklus I, selanjutnya mengalami peningkatan 13,7% dengan rata-rata nilai 85,95 pada siklus II. Rata-rata siswa dalam menuliskan kembali isi bacaan secara singkat dalam beberapa kalimat pada prasiklus mencapai 63,24 dan meningkat 5,8% dengan rata-rata 66,90 pada siklus I dan mengalami peningkatan 12,5% pada siklus II dengan rata-rata 75,24. Secara umum rata-rata keterampilan membaca ekstensif teks nonsastra pada prasiklus mencapai 63,76 dan pada siklus I mencapai 71,25 atau meningkat 11,7%, pada siklus II mengalami peningkatan 13,1% dengan rata-rata 80,60. Hasil yang dicapai telah memenuhi target yang diinginkan yaitu lebih dari 70. Peningkatan ini membuktikan keberhasilan pembelajaran membaca ekstensif teks nonsastra dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community.
Peningkatan hasil tes juga diikuti oleh perubahan tingkah laku siswa kelas X.7 SMA Negeri 2 Ungaran ke arah yang positif setelah dilaksanakan pembelajaran membaca ekstensif teks nonsastra dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil observasi, jurnal, wawancara dan dokumentasi foto. Siswa yang pada siklus I cenderung pasif, kurang antusias mendengarkan penjelasan guru, bermalasmalasan dalam mengerjakan tugas pada siklus II berubah menjadi senang, aktif dan serius mendengarkan penjelasan guru. Mereka terlihat antusias dalam menikmati proses pembelajaran dengan cara aktif dan bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu, (1) guru hendaknya menggunakan pendekatan kontekstual komponen inquiry dan learning community yang dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran membaca ekstensif teks nonsastra karena dapat memotivasi serta mendoronng keaktifan siswa dalam pembelajaran; (2) siswa hendaknya mengikuti kegiatan pembelajaran membaca ekstensif teks nonsastra dengan semangat dan perilaku positif; (3) kepada peneliti lain hendaknya melakukan penelitian serupa dengan subjek yang lebih luas dari berbagai sekolah sehingga dapat diketahui lebih jelas keektifan pendekatan tersebut untuk siswa pada sekolah unggulan, sedang maupun sekolah denganinput siswa yang kuranng baik.
