SARI
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis, kemampuan mengapresiasi dongeng siswa kelas VIIB SMP 1 Sulang Kabupaten Rembang masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengapresiasi dongeng disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari siswa, sedangkan faktor eksternal, salah satunya berasal dari strategi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pemilihan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengapresiasi dongeng berdasarkan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi yang memberi kebebasan kepada guru untuk memilih teknik yang beragam dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini mengkaji dua masalah yaitu: (1) Bagaimanakah peningkatan kemampuan mengapresiasi dongeng siswa kelas VIIB SMP1 Sulang Kabupaten Rembang setelah mengikuti pembelajaran Mengapresiasi dongeng dengan pendekatan kontesktual komponen masyarakat belajar?, (2) Bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa kelas VIIB SMP 1 Sulang Kabupaten Rembang setelah diberikan pembelajaran kontekstual komponen masyarakat belajar? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan mengapresiasi dongeng siswa setelah diberikan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar dan untuk mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa kelas VIIB setelah diberikan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap pratindakan, siklus I, dan siklus II. Subjek penelitian ini adalah kemampuan mengapresiasi dongeng siswa kelas VIIB SMP 1 Sulang Kabupaten Rembang. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu peningkatan kemampuan mengapresiasi dongeng dan penggunaan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar. Pengumpulan data pada pratindakan menggunakan menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik nontes yang digunakan adalah observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi berupa foto.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengapresiasi dongeng dengan menggunakan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar sebesar 11,35%. Nilai rata-rata kelas pada tahap pratindakan sebesar 63,1% dan mengalami peningkatan sebesar 5,78% menjadi 68,88% kemudian pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 5,57% yaitu menjadi 74,45% setelah digunakan teknik pembelajaran kontekstual komponen masyarakat belajar terjadi perubahan tingkah laku siswa. Siswa yang sebelumnya merasa kurang siap dan kurang aktif dalam pembelajaran menjadi lebih siap dan aktif mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan kepada guru agar menggunakan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar dalam kegiatan pembelajaran mengapresiasi karya sastra, khususnya dongeng. Bagi para peneliti disarankan agar melakukan penelitian serupa tetapi dengan teknik pembelajaran yang lain.