Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2007. penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive dan pengambilan sampel dengan metode sensus. Petani sampel dalam penelitian ini sebanyak 14 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Dari hasil penelitian diperoleh:
1. perkembangan usahatani dan pemasaran tanaman hias aglaonema mengalami penurunan dilihat dari produksi, produktivitas, harga, dan permintaan pasar. Sedangkan perkembangan luas lahan konstan.
2. Berdasarkan analisis regresi fungsi produksi Cobb-Douglass dapat disimpulkan bahwa secara serempak faktor-faktor produksi berpengaruh nyata terhadap produksi/penerimaan usahatani tanaman hias aglaonema (H0 ditolak). Sedangkan secara parsial diketahui bahwa luas lahan dan bibit yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi/penerimaan usahatani tanaman hias aglaonema (H0 ditolak) sedangkan tenaga kerja, dan pupuk tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi/penerimaan tanaman hias aglaonema (H0 diterima).
3. Besar keuntungan yang diperoleh petani dikategorikan tinggi karena pendapatan bersih yang diterima oleh petani lebih besar dari UMR yaitu Rp 59,956,203. Sedangkan tingkat keuntungan usahatani yang diperoleh adalah 1.27. Artinya usahatani tanaman hias aglaonema layak dikembangkan (prospeknya besar) di Kota Medan.
4. Tingkat pengembalian modal yang diperoleh petani adalah 29 %. Artinya dalam tiap tahun modal investasi petani dapat dikembalikan sebanyak persentase yang didapat. Dari hasil ini maka usahatani tanaman hias aglaonema di daerah penelitian layak untuk dikembangkan.
5. Masalah-masalah yang dihadapi petani antara lain modal terbatas, kurangnya seni dan hobby, persaingan dengan bunga plastik dan tanaman hias lainnya, serangan hama penyakit, pemasaran skala daerah, pengadaan bibit yang sulit diperoleh petani, maraknya aksi pencurian tanaman hias, permintaan pasar menurun.
6. Strategi pengembangan usahatani tanaman hias aglaonema di masa yang akan datang dengan melihat masalah-masalah yang dihadapi oleh petani adalah memperluas jaringan pemasaran, mengikuti pameran dan lomba tanaman hias yang berskala internasional, inisiatif kredit untuk penambahan modal, meminta pemerintah untuk menyediakan pengadaan bibit, mengikuti pelatihan untuk menambah kreatifitas, pemanfaatan pengetahuan petani untuk memberikan sentuhan kreatifitas agar tanaman hias aglaonema tetap menarik, menggunakan pengetahuan yang ada dalam memberantas serangan hama dan penyakit, membuat rumah kasa dan penjagaan diperketat, mencari informasi dari koran, radio, dinas terkait untuk menambah pengetahuan tentang tanaman hias agalonema.