ABSTRAK
Dalam kegiatan pembelajaran matematika guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang cocok untuk mencapai indikator pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan metode cooperative learning. Sekolah bisa merupakan tempat untuk menanamkan sikap cooperative dan mengajarkan cara bekerjasama, karena sekolah memegang peranan dalam pembentukan anak didik. Metode cooperative learning untuk menanamkan unsur saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok. Metode cooperative learning merupakan model pembelajaran yang membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok heterogen dan antar kelompok mempunyai kemampuan seimbang. Cooperative learning dapat menjembatani komunikasi tiga arah didalam latihan soal, salah satunya siswa diberikan tugas pekerjaan rumah(TPR). TPR berfungsi untuk pelacakan kesalahan dan penguasaan konsep.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah lebih efektif manakah antara tugas pekerjaan rumah(TPR) dengan cooperative learning dibanding tugas pekerjaan rumah dengan metode konvesional dalam meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan tugas pekerjaan rumah (TPR) dengan cooperative learning dibanding dengan TPR dengan metode konvensional terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel pada SMP N 2 Prembun kelas VII semester I tahun ajaran 2005/2006.
Populasi dalam penelitian ini semua siswa kelas VII semester I SMP Negeri 2 Prembun tahun ajaran 2005/2006. Dengan menggunakan random sampling diperoleh dua kelas sampel, sebagai kelas eksperimen VII A dan sebagai kelas kontrol VII B. Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode tes untuk memperoleh data. Selanjutnya sebagai analisis tahap awal data yang diperoleh dari nilai mid semester. Pada akhir pembelajaran kedua sampel ini diberi tes akhir dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah diuji validitas, reliabilitas dan daya pembeda.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data tes hasil belajar kedua kelompok tersebut diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan homogen, sehingga untuk pegujian hipotesis dapat diuji dengan uji t. Dari hasil perhitungan pada lampiran 32, diperoleh thitung = 2,731. Sedangkan ttabel = 1,67.. Oleh karena itu thitung > ttabel maka H0 ditolak dan hipotesis diterima. Jadi rata-rata hasil evaluasi pembelajaran pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini berarti penggunaan tugas pekerjaan rumah dengan cooperative learning lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dibanding tugas pekerjaan rumah dengan metode konvesional. Sehingga metode cooperative learning untuk tugas pekerjaan rumah dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika.