ABSTRAK
Model pembelajaran berbasis masalah menjadi salah satu alternatif model pembelajaran. Pembelajaran ini diawali dengan pemberian masalah kepada siswa untuk dipecahkan, diharapkan dapat mencapai tujuan lebih baik. Melihat kondisi pembelajaran matematika di SMP N 21 Semarang, diusulkan dalam penelitian ini dilaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kecakapan matematika siswa pada penerapan pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segi empat lebih baik dibandingkan kecakapan matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kecakapan matematika siswa pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segi empat lebih baik dibandingkan kecakapan matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 21 Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Penentuan sampel dilakukan secara random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah dan variabel terikat adalah kecakapan matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah. Cara pengambilan data dengan lembar observasi dan tes. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis uji t.
Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai kecakapan matematika siswa sebesar 81,226 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 74,34. Dari hasil uji statistik t satu pihak diperoleh t hitung = 4,25.Dengan taraf signifikasi 5% diperoleh t tabel =1,67. Jadi t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti kecakapan matematika siswa pada penerapan pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari kecakapan matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional.
Simpulan yang diperoleh dari penelitian adalah kecakapan matematika siswa pada pokok bahasan segi empat dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pada kecakapan matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu guru diharapkan dapat membuat situasi pembelajaran yang bermakna bagi siswa dengan cara mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian ini dengan lingkup yang lebih luas.