SARI
Anak sejak dini membutuhkan pembinaan moral, sikap dan perilaku agar nantinya tidak terseret arus yang menyesatkan. Panti Pamardi Putra Mandiri turut membantu dalam upaya pembinaan moral anak nakal, eks korban penyalahgunaan Napza dan anak jalanan, dengan tujuan mampu berfungsi sosial secara wajar dalam tatanan kehidupan dan penghidupan masyarakat sekitar.
Permasalahan yang dikaji adalah: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan moral anak di Panti Pamardi Putra Mandiri ? (2) faktor-faktor apakah yang mendorong pembinaan moral anak di Panti Pamardi Putra Mandiri ? (3) faktor-faktor apakah yang menghambat pembinaan moral anak di Panti Pamardi Putra Mandiri? Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk memperoleh gambaran yang mendalam, komprehensif tentang pembinaan moral yang diterapkan di Panti Pamardi Putra Mandiri. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong pembinaan moral yang diterapkan di Panti Pamardi Putra Mandiri. (3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat pembinaan moral di Panti Pamardi Putra Mandiri. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi khasanah ilmu terutama bagi jurusan Hukum dan Kewarganegaraan dalam memberikan gambaran yang jelas mengenai pembinaan moral yang diterapkan di Panti Pamardi Putra Mandiri. Kegunaan bagi Panti sosail yaitu memberikan sumbangan yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan pembinaan moral. Kegunaan bagi anak yaitu untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana perbuatan yang baik atau buruk, yang benar atau salah, yang harus diketahui untuk dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Panti Pamardi Putra Mandiri Sendangguwo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Fokus penelitian ini adalah pembinaan moral anak, faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat pembinaan moral di Panti Pamardi Putra Mandiri. Sumber data penelitian adalah person (orang) yaitu Pimpinan, Petugas/Pembina dan Anak/klien di Panti Pamardi Putra Mandiri, dan dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa buku, sumber arsip, dokumen resmi di Panti Pamardi Putra Mandiri. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode wawancara, observasi dan metode dokumetasi. Keabsahan data diperoleh dengan metode triangulasi, yang kemudian dianalisis melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan moral di Panti Pamardi Putra Mandiri tidak terlepas dari pembinaan keAgamaan atau mental spiritual. Anak/klien dibiasakan berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral, harus saling menghormati dan saling menyayangi. Faktor pembinaan moral berlatar belakang pada ajaran Agama Islam, motivasi anak, dukungan orang tua, dukungan lingkungan masyarakat dan dukungan dari pembina. Faktor penghambat pembinaan moral yaitu pembina merasa kesulitan dalam membina anak jalanan dan sarana tempat ibadah kurang mendukung.
Pembinaan moral di Panti Pamardi Putra Mandiri menggunakan pola konsiderasi nilai yaitu focus utamanya terletak pada bagaimana memahami kebutuhan orang lain daripada upaya mengimbangkan kebutuhan-kebutuhan tersebut ketika berkonflik dengan orang lain. Analisis nilai yaitu membantu subyek didik mempelajari proses pembuatan keputusan secara sistematik langkah demi langkah. Perkembangan moral kognitif yaitu dengan tujuan membantu subyek didik berfikir dalam meningkatkan kemampuan dan pertimbangan moral. Pembina berusaha memberikan solusi terbaik dalam memecahkan masalah yang dihadapi anak. Pembina memberikan contoh dalam memberikan pembinaan penuh kedisiplinan, supaya anak dalam mengikuti pembinaan juga disiplin dan mamatuhi semua peraturan yang ada di Panti. Faktor pendorong pembinaan moral yaitu motivasi anak, dukungan orang tua, lingkungan masyarakat, dan dukungan dari pembina. Faktor penghambat yaitu pembina kesulitan dalam membina anak jalanan yang terbiasa hidup di jalan tanpa ada aturan dan sarana tempat ibadah yang kurang mendukung.
Saran yang diajukan adalah Panti Pamardi Putra Mandiri dapat mempertahankan dan berusaha untuk meningkatkan pembinaan moral agar menjadi lebih baik. Cara yang digunakan didalam membina anak nakal, eks korban penyalahgunaan Napza dan anak jalanan hendaknya dilakukan dengan cara yang berbeda. Diharapkan pada anak hendaknya mengikuti pembinaan dengan sungguh-sungguh dan berusaha menambah pengetahuan.