ABSTRAK
Prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas 3 di SMP Negeri 38 Semarang belum optimal. Hal ini dibuktikan sebanyak 86 siswa atau 50,1% rata-rata nilai ulangan harian ekonomi antara 6,00-7,00. Selain itu hasil nilai UUB semester 1 mata pelajaran Pengetahuan Sosial yang di dalamnya termasuk pelajaran ekonomi dari 169 siswa sebanyak 136 siswa atau 80,5% yang memperoleh < 6,5 dan hanya 33 siswa atau 19,5% yang memperoleh nilai > 6,5. Banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata, menunjukan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar salah satunya mata pelajaran ekonomi.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Faktor kesulitan belajar apa yang paling dominan yang dialami siswa kelas III di SMP Negeri 38 Semarang dalam mata pelajaran ekonomi ? (2) Adakah perbedaan kesulitan belajar mata pelajaran ekonomi berdasarkan kondisi yang dialami siswa ? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui faktor kesulitan belajar yang paling dominan yang dialami siswa dalam mempelajari ekonomi dan (2) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kesulitan belajar berdasarkan perbedaan kondisi yang dialami siswa.
Dalam penelitian ini semua siswa kelas III SMP Negeri 38 Semarang yang berjumlah 169 siswa menjadi sampel penelitian. Variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar mata pelajaran ekonomi adalah sebanyak 50 item. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, uji wilcoxon dan uji anova.
Berdasarkan analisis faktor dari 50 variabel terdapat 18 variabel yang harus direduksi/gugur. Sedangkan 32 variabel yang tidak tereduksi membentuk 9 faktor baru. Adapun tingkat kesulitan belajar siswa dari 9 faktor baru berdasarkan uji Wilcoxon sebagai berikut : (a) sumber belajar sebesar 63,31%, (b) kemampuan siswa sebesar 42,29%, (c) pemenuhan kebutuhan siswa sebesar 31,72%, (d) materi pelajaran sebesar 19,97%, (e) minat siswa sebesar 14,35%, (f) kegiatan luar siswa sebesar 13,88%, (g) teman bergaul sebesar 13,76%, (h) disiplin siswa sebesar 11,83%, dan (i) dukungan dari orang lain sebesar 11,64%.
Hasil uji anova menunjukan bahwa tidak ada perbedaan kesulitan belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, jarak rumah ke sekolah, jumlah anak dalam keluarga, namun ada perbedaan kesulitan belajar siswa ditinjau dari alat transportasi ke sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan pihak sekolah untuk menambah literatur dan buku paket yang dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa. Di tinjau dari rendahnya kemampuan bertanya disarankan kepada guru ekonomi untuk menggunakan metode dan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih aktif. Berkaitan dengan cara belajar kebanyakan siswa yang kurang efisien, dari pihak guru ekonomi bekerja sama dengan guru BK untuk memberikan layanan bimbingan belajar tentang cara belajar yang efektif kepada siswa. Berkaitan dengan waktu bermain siswa yang terlalu banyak, orang tua harus lebih mengontrol waktu bermain anak dan mengawasi pergaulannya.