ABSTRAK
Pemanfaatan laboratorium melalui kegiatan praktikum penting untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran karena dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga diharapkan hasil belajarnya akan meningkat. Hasil observasi awal di SMA se-kabupaten Banjarnegara, terdapat perbedaan dalam kegiatan pemanfaatan laboratorium biologi. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk mengetahui hubungan pemanfaatan laboratorium dengan hasil belajar biologi siswa kelas 2 SMA se-kabupaten Banjarnegara semester 1 tahun 2004/2005.
Penelitian ini dilakukan di 7 SMA di kabupaten Banjarnegara, yaitu di SMA Negeri 1 Banjarnegara, SMA Negeri 1 Bawang, SMA Negeri 1 Purworejo Klampok, SMA Negeri 1 Purwanegara, SMA Negeri 1 Karangkobar, SMA Cokroaminoto Banjarnegara, dan SMA Muhammadiyah Banjarnegara. Data yang diperlukan diperoleh melalui metode observasi, angket, wawancara, dan tes hasil belajar. Data tersebut dianalisis secara deskriptif prosentase dan korelasi “product moment”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan laboratorium/ pelaksanaan praktikum biologi SMA kelas 2 semester 1 tahun 2004/2005 untuk masing-masing SMA di kabupaten Banjarnegara adalah : SMA Negeri 1 Banjarnegara melaksanakan 7 jenis praktikum (35%), SMA Negeri 1 Bawang melaksanakan 13 jenis praktikum (65%), SMA Negeri 1 Purworejo Klampok melaksanakan 10 jenis praktikum (50%), SMA Negeri 1 Purwanegara melaksanakan 5 jenis praktikum (25%), SMA Negeri 1 Karangkobar melaksanakan 3 jenis praktikum (15%), SMA Cokroaminoto Banjarnegara melaksanakan 1 jenis praktikum (5%), dan SMA Muhammadiyah Banjarnegara melaksanakan 4 jenis praktikum (20%). Analisis korelasi menun-jukkan hasil rhitung= 0,794 lebih besar dari rtabel pada interval kepercayaan 95 % de-ngan n = 7 yaitu 0,754 yang berarti bahwa pemanfaatan laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas 2 SMA se-kabupaten Banjarnegara semester 1 tahun 2004/2005.
Oleh karena itu, saran yang diajukan antara lain adalah perlu dilakukan pembenahan dalam pelaksanakan praktikum biologi, sehingga setiap praktikum yang dilaksanakan benar-benar bermanfaat bagi siswa dalam menunjang pemahamannya terhadap materi pelajaran. Sekolah perlu menambah kelengkapan alat dan bahan untuk mendukung kelancaran praktikum biologi. Guru dapat melaksanakan pembelajaran terpadu antara pemberian materi di kelas dan pelaksanaan praktikum sehingga siswa dapat memadukan antara teori dengan hasil praktikum.