ABSTRAK
Hambatan proses pembelajaran biologi dalam pelaksanaan kurikulum 2004 merupakan segala sesuatu atau keadaan yang menghambat atau menyulitkan dalam proses pembelajaran biologi menggunakan kurikulum 2004. Pelaksanaan kurikulum 2004 di berbagai sekolah masih banyak mendapatkan hambatan, para guru di banyak daerah belum begitu memahami apa, bagaimana, dan metode pembelajaran sekolah dengan menggunakan sistem kurikulum 2004. Guru merupakan faktor yang secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya di kelas. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dan mengidentifikasi alternatif cara pemecahan hambatan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran biologi pada pelaksanaan kurikulum 2004.
Penelitian ini menggunakan guru biologi kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang sebagai populasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling total sampel jadi seluruh populasi digunakan sebagai objek penelitian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi, metode angket dan metode wawancara. Data dianalisis secara deskriptif persentase.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa guru biologi kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang mengalami hambatan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum 2004. Adapun besarnya persentase dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut: penjabaran kompetensi 44,38%, alat dan bahan 47,40%, sumber belajar 46,48%, organisasi waktu 49,38%, faktor guru 45,88%, faktor siswa 55,13%, serta evaluasi 43,15%. Walaupun demikian sebagian besar guru telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran biologi menggunakan kurikulum 2004 di SMA Negeri di Kabupaten Semarang menunjukkan adanya hambatan yang termasuk dalam kategori hambatan sedang. Alternatif cara pemecahan yang diperoleh antara lain: membuat silabus dengan mengacu silabus dari pemerintah tetapi disesuaikan dengan kondisi sekolah, menugaskan pada siswa untuk mengusahakan sendiri alat dan bahan yang dibutuhkan, memanfaatkan buku paket, buku pendamping dan lembar kerja siswa (LKS), koran/media massa dan alam sekitar sebagai sumber belajar, serta membuat skala prioritas untuk materi yang akan disampaikan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat disumbangkan adalah guru diharapkan lebih mengoptimalkan fungsi forum MGMP biologi agar dapat bertukar pengalaman tentang pelaksanaan kurikulum 2004, sehingga jika ditemukan hambatan bisa dicari pemecahannya bersama-sama.