ABSTRAK
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan bersama. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak luput dari peran penting seorang pemimpin yaitu guru. Selain kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi guru sangatlah penting karena dengan komunikasi dari seorang pemimpin maka pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan peembelajaran yang diikuti. Dari kenyataan tersebut penulis tertarik melakukan kajian tentang “Pengaruh Kepemimpinan dan Kemampuan Berkomunikasi Guru terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2005/2006”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA N 1 Sragi kabupaten Pekalongan Tahun pelajaran 2005/2006 baik secara parsial maupun secara simultan dan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA N 1 Sragi kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2005/2006.
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA N 1 Sragi Kabupaten Pekalongan sebanyak 147 siswa yang terbagi dalam 3 kelas. Sampel penelitian diambil berdasarkan teknik Proporsional Random Sampling. Penentuan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin diperoleh banyaknya sampel 60 siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi guru sebagai variabel bebas dan motivasi belajar siswa sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis deskrpitif persentase dan regresi berganda.
Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan termasuk dalam kategori baik dengan bobot persentase skor 70,00%, kemampuan berkomunikasi guru termasuk kategori baik dengan bobot persentase skor sebesar 61,67% dan motivasi belajar siswa termasuk kategori tinggi dengan bobot persentase 58,33%. Hasil analisis regesi ganda memperoleh persamaan regesi = 1,021 + 0,860XYˆ1 + 0,593X2.. Uji keberartian persamaan regesi secara parsial dengan uji t diperole thitung untuk variabel motivasi sebesar 3,124 dengan probabilitas 0.000 < 0.05, yang berarti secara parsial, ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dengan motivasi belajar siswa sedangkan untuk variabel kemampuan berkomunikasi guru diperoleh thitung sebesar 3,480 dengan probabilitas 0,000 < 0.05, yang berarti secara parsial, ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berkomunikasi guru dengan motivasi belajar siswa. Uji secara simultan dengan uji F diperoleh F hitung = 25,779 dengan probabiltias 0.000 < 0.05, yang berarti secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi guru dengan motivasi belajar siswa. Besarnya pengaruh secara simultan antara kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi guru terhadap prestasi belajar adalah 67,5%. Besarnya pengaruh masing-masing variabel yaitu kepemimpinan terhadap motivasi belajar siswa sebesar 14,62%, dan pengaruh kemampuan berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar siswa sebesar 17,52%.
Beberapa saran yang dapat penulis ajukan berkenaan dengan hasil penelitian ini adalah : 1) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa hendaknya guru dapat lebih meningkatkan kemampuan berkomunikasinya agar siswa lebih mudah memahami setiap penjelasan yang disampaikan guru, 2) Walaupun kepemimpinan memberikan pengaruh yang lebih kecil tapi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa hendaknya variabel ini tetap harus diperhatikan. Selama mengajar hendaknya guru menggunakan metode dan teknik yang baik agar siswa tidak bosan sangat mengikuti pelajaran serta materi yang disampaikan mudah dipahami,