SARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek pendidikan nilai dalam pelasanaan tradisi Bersih Desa (Ceprotan) di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabapaten Pacitan. Peneitian ini merupakan penelitian etnografi yang bersifat diskriptif analitik. Strategi penelitian ini menggunakan studi kasus yang terpancang embedded case study. Strategi ini dipilih karena dalam penelitian ini telah ditentukan beberapa variabel pokok yang akan menjadi pusat kajian. Sumber data diperoleh dari beberapa sumber yaitu informan, tempat dan peristiwa serta arsip maupun dokumen. Cuplikan data penelitian ini adalah purposive sampling. Peneliti mengambil Key Informan sebagai subjek penelitian, yaitu Kepala Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan dan masyarakat sekitarnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi langsung serta mencatat arsip mapun dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini menerapkan model analisis interaktif, baik dalam pengumpulan data, reduksi data, sajian data, maupun penarikan kesimpulan. Prosedur penelitiannya meliputi tahap pra lapangan, tahap penelitian lapangan, tahap analisis data, dan analisis dokumentasi, observasi dan tahap penulisan laporan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap tradisi Bersih Desa (Ceprotan) di Desa Sekar relatif normal, dengan adanya kesadaran yang tinggi dan keyakinan mereka semua atau pemahaman masyarakat. Tradisi Bersih Desa (Ceprotan) merupakan kewajiban yang harus ditunaikan dan menurut warga masyarakat Sekar banyak sekali berkah dan manfaatnya bagi perubahan hidup masyarakat juga merupakan sarana untuk memohon hajad (keingginan) agar Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rejeki dan keselamatan kepada masyarakat Desa Sekar.
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tradisi Bersih Desa (Ceprotan) antara lain dalam mempersiapkan pelaksanaan Bersih Desa (Ceprotan), menyediakan keperluan pelaksanaan Bersih Desa (Ceprotan), menjaga ketertiban pada pelaksanaan Bersih Desa (Ceprotan), pelestarian dan pengembangan budaya pada tradisi Bersih Desa (Ceprotan).
Nilai pendidikan dalam tradisi Bersih Desa (Ceprotan) adalah dengan adanya kebersamaan tanpa memandang status sosial, karena dihadapan Tuhan semua manusia adalah sama. Nilai sosial pada Bersih Desa (Ceprotan) adalah bahwa perayaan tradisi tersebut akan mendatangkan suatu pengaruh yang kuat berkenaan dengan kehidupan sosial budaya. Nilai religius pada tradisi Bersih Desa (Ceprotan) adalah untuk lebih meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pengucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diiberi berkah serta pertolongan di masa sekarang dan akan datang.
Perayaan tradisi Bersih Desa (Ceprotan) bagi masyarakat Sekar mempunyai dampak bagi masyarakat sekitarnya. Dampak dalam bidang ekonomi pengucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberi berkah dan pertolongan selama satu tahun dan mengharap ditahun yang akan datang menjadi lebih baik. Dampak dalam bidang sosial budaya yaitu adanya kebersamaan dalam memberikan simpatinya dalam menyelenggarakan tradisi Bersih Desa (Ceprotan) ini dapat mempersatukan kelompok-kelompok dalam ikatan yang paling erat untuk hidup bersama dalam kerukunan. Semua ini merupakan gambaran pola hidup gotong royong yang sangat kental bagi masyarakat Indonesia. Dampak dalam bidang religius yaitu pemahaman masyarakat terhadap tradisi Bersih Desa (Ceprotan), merupakan ajaran turun temurun dari para leluhur dalam rangka mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa.