BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masyarakat Desa Klampok Lor masih memberlakukan nilai adat yang mencerminkan ketimpangan kedudukan pria dan wanita. Dibidang pendidikan misalnya, sebagian orang tua berpandangan bahwa anak wanita tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya wanita hanya menjadi ibu rumah tangga dan pendamping suami ini berarti wanita sering kali dinomorduakan dalam hal pendidikan. Orang tua yang tidak mampu membiayai sekolah semua anak-anaknya, mereka akan mendahulukan anak laki-laki. Laki-laki dipersiapkan untuk menjadi tiang keluarga nantinya, sedangkan wanita hanya sebagai pengurus rumah tangga. Kalaupun mereka bekerja hanya dianggap sebagai tambahan. Mencari nafkah bukanlah tanggung jawab mutlak wanita. Oleh karena itu, pendidikan untuk wanita dinomorduakan. Masyarakat menganggap bahwa wanita tidak perlu berprestasi terlalu tinggi sebab nantinya mereka hanya menumpang pada suami. Penting tidaknya posisi wanita didalam masyarakat tergantung pada posisi yang dicapai suami.Wanita juga tidak pantas jika mempunyai kedudukan ataupun karier yang lebih bagus dari pada suami. Hal itu seringkali dianggap merendahkan martabat suami.
Perlakuan yang berbeda semacam ini sedikit demi sedikit berubah, kesadaran pandangan masyarakat untuk orientasi masa depan anak perempuan memperoleh tanggapan positif, sebagai upaya untuk meningkatkan kedudukan wanita. Untuk menyamakan hak antara pria dan wanita, wanita mulai banyak yang berhasil meraih pendidikan sampai pada tingkat SLTA/ sederajat.
Suatu kenyataan bahwa dalam bidang tertentu, distribusi kerja perempuan berdasarkan sektor dan wilayah. Di wilayah Desa Klampok Lor Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak terdapat empat sektor yang secara tradisional lebih banyak dimasuki pekerja perempuan. Industri/pabrik, perdagangan, jasa, dan sementara itu tenaga kerja perempuan disektor pertanian memperlihatkan kecenderungan terus menurun. Kelompok buruh perempuan kebanyakan adalah produk massal seperti garmen, tekstil, pabrik plastik dan sebagainya. Masuknya kapitalisme dengan ditandai dengan berdirinya pabrik-pabrik merupakan pencerahan bagi masyarakat desa karena membuka peluang berusaha untuk kerja sebagai buruh pabrik, khususnya perempuan di Desa Klampok Lor Kecamatan Kebonagung