I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk pengembangan usaha pertanian, terutama untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Permasalahan dalam penggunaan lahan sifatnya umum di seluruh dunia, baik di negara sedang berkembang, terutama akan menjadi menonjol bersama dengan terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan proses industrialisasi. Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian maupun untuk keperluan lainnya memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan yang paling menguntungkan dari sumberdaya lahan yang terbatas. Disamping itu perlu juga melakukan tindakan konservasi untuk penggunaan yang berkelanjutan (Rahman, 1995).
Lahan kering di Indonesia pada umumnya adalah Aluvial yang tersebar luas di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Aluvial sering dijumpai dari dataran rendah disepanjang aliran sungai, rawa air tawar, pasang surut teras sungai, sampai daerah dengan ketinggian mencapai 1000 meter diatas permukaan laut, sepanjang lembah-lembah aliran sungai di pegunungan. Bila draenase air sempurna maka tanah ini sangat produktif (Hakim et al., 1986).
Evaluasi sumber daya lahan merupakan proses untuk menduga potensi suatu lahan untuk berbagai penggunaan. Kerangka dasar evaluasi sumber daya lahan adalah membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk penggunaan tertentu dengan sifat sumber daya yang ada pada lahan tersebut (Sitorus, 1998).
Menurut Hardjowigeno et al,. (1999), bahwa hasil evaluasi lahan tersebut digambarkan dalam bentuk peta sebagai dasar untuk perencanaan tata guna lahan yang rasional sehingga tanah dapat digunakan secara optimal.
Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh, salah satu masukan yang diperlukan adalah tersedianya informasi aktual mengenai faktor fisik lingkungan yang meliputi sifat-sifat dan potensial lahan. Keterangan tersebut dapat diperoleh antara lain melalui kegiatan survai tanah yang diikuti analisa laboratorium dan evaluasi sumberdaya lahan.
Salah satu penggunaan lahan adalah untuk tanaman karet (Hevea brasilliensis Muell. Arg.). Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan perkebunan karet terluas dunia. Luas areal karet di Indonesia telah mencapai 3.262.291 hektar. Dari total areal perkebunan karet di Indonesia tersebut 84,5% diantaranya merupakan kebun milik rakyat, 8,4% milik swasta dan hanya 7,1% yang merupakan milik negara ( Setiawan et al, 2007).
Menurut Setiawan (2007), rendahnya produktivitas karet alam Indonesia disebabkan sebagian besar atau lebih 84% perkebunan karet yang ada merupakan perkebunan karet rakyat yang tidak dikelola secara propesional.
Berdasarkan permasalahan dan potensi yang ada maka perlu dilakukan suatu kegiatan untuk mengetahui kualitas sifat fisik dan kimia tanah serta menduga potensi lahan tersebut agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan pengembangan tanaman karet di sekitar areal Desa Tanjung Serang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai sifat fisik dan kimia secara aktual dan potensial dalam rangka penilaian kelas kesesuaian untuk tanaman karet di Desa Tanjung Serang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir.