S A R I
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara daya ledak otot tungkai dan kelentukan togok terhadap kemampuan menyundul bola sambil meloncat pada mahasiswa putra IIB PKLO FIK UNNES Tahun 2006.
Penelitian ini didukung oleh sejumlah teori yang mempunyai hubungan, populasinya adalah mahasiswa putra IIB PKLO FIK UNNES Semarang yang berjumlah 50 orang, dan semuannya digunakan sebagai sampel dan disebut total sampel. Variabel bebas terdiri dari kelentukan togok (X1) dan daya ledak otot tungkai (X2). Dan variabel terikatnya adalah kemampuan menyundul bola sambil meloncat (Y). Instrumen tes adalah goniometri untuk mengukur kelentukan togok dan daya ledak otot tungkai mengukurnya dengan vertical jump, sedangkan untuk mengukur kemampuan menyundul bola sambil meloncat menggunakan tes buatan yang telah teruji dengan validitas tes logis. Dan reliabilitas tes adalah 0,423 atau sedang. Metode pengumpulan data menggunakan metode survei dengan teknik tes dan pengukuran. Sedangkan analisis data memakai teknik korelasi ganda.
Dari uji hipotesis diperoleh koefisien regresi X1 terhadap Y sebesar 0,498 dengan nilai t sebesar 4,846 dan signifikansinya sebesar 0,000 hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama ada hubungan yang signifikan X1 terhadap Y diterima karena signifikansi t (p) < 0,05. Dan diperoleh pula bahwa koefisien regresi X2 terhadap Y sebesar 0,413 dengan nilai t sebesar 4,015 dan signifikansinya sebesar 0,000 hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua ada hubungan yang signifikan X2 terhadap Y diterima karena signifikansi t (p) < 0,05. Di samping itu dari terlihat juga bahwa secara simultan hubungan X1 dan X2 terhadap Y didapatkan koefisien korelasi ganda sebesar 0,753 dengan nilai F sebesar 30,681 dan signifikansinya sebesar 0,000 hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga ada hubungan yang signifikan secara simultan X1 dan X2 terhadap Y diterima karena signifikansi F (p) < 0,05. Kelentukan togok terhadap kemampuan menyundul bola dengan meloncat sebesar 56,63%, kekuatan otot tungkai sebesar 43,37%. Efektifitas kelentukan Togok terhadap kemampuan menyundul bola dengan meloncat sebesar 32,11% sedangkan daya ledak otot tungkai 24,59%.
Merujuk dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik kelentukan togok dan daya ledak totot tungkainya (semakin tinggi vertikal jump) seseorang maka kemampuan menyundul bola sambil melompat akan semakin baik pula dan sebaliknya. Selain itu, penulis juga perlu mengajukan beberapa saran kepada para pelatih sepakbola dan para guru pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi dalam melatih atau mengajar cabang olahraga sepakbola khususnya menyundul bola dengan meloncat, diantaranya kekuatan otot tungkai sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan seorang pemain, sehingga perlu dijadikan sebagai bahan pelatihan bagi para pemain sepakbola demi pencapaian prestasi menyundul bola dengan meloncat, dan kelentukan togok pun sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan seorang pemain, sehingga perlu dijadikan sebagai bahan pelatihan bagi para pemain sepakola demi pencapaian prestasi menyundul bola dengan meloncat, serta agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan spesifik dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan menambah jumlah sampel atau menambah aspek prediktor dalam penelitian.