ABSTRAK
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Apabila sebagian besar dari siswa telah menguasai materi maka dapat diketahui bahwa proses belajar mengajar telah berhasil. Berkaitan dengan tujuan dari proses belajar mengajar itu sendiri, peneliti melihat kenyataan, banyak siswa sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika, khususnya pada pokok bahasan pengerjaan hitung campuran di kelas III, karena kurangnya guru SD mengajar dengan menggunakan media pengajaran dan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Padahal betapa pentingnya pemilihan model pembelajaran dan penggunaan media pengajaran tersebut dalam pembelajaran matematika di SD.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memberi contoh penerapan model pembelajaran matamatika dengan menggunakan media yang dapat digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep matematika SD. Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti tindakan kelas ini peneliti mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktifitas Siswa Pada Pokok Bahasan Pengerjaan Hitung Campuran Melalui Model Pembelajaran Kooperatif dengan Media Permainan Mencari Harta Karun Di Kelas III Semester 1 SD Negeri Perumnas Krapyak 01”.
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini secara umum adalah menciptakan pembelajaran matematika yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Tujuan ini lebih dikhususkan untuk meningkatkan aktifitas dan minat dalam proses belajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua pertemuan, Siklus II satu pertemuan. Setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi tindakan. Tindakan penelitian dalam setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan materi pelajaran pananaman konsep hitung campuran dengan menggunakan media permainan mencari harta karun. Dalam akhir pembelajaran siswa diberi tugas rumah sehingga memiliki kesiapan belajar untuk esok harinya. Selanjutnya pada akhir siklus, siswa diberi tes untuk melihat kemampuan belajarnya.
Simpulan yang diperoleh setelah dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.(1) Aktifitas dan minat belajar siswa, tampak semakin meningkat. Hal ini terlihat pada saat pelaksanaan siklus I pertemuan I, hasil pengamatan menunjukkan ≥ 65%. Hal ini belum memuaskan, sehingga perlu diulang pada pertemuan 2 menjadi ≥ 71,8% dan siklus II menjadi 79,3%. (2) Hasil prestasi siswa telah mencapai rata-rata kelas ≥ 7,05, yang mendapat nilai ≥ 6 adalah 85,7% dari jumlah siswa. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti telah berhasil, dan tidak perlu tindakan siklus III.
Adapun saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut. (1) Perlunya media dan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dalam setiap pembelajaran matematika di SD dalam penanaman konsep, meningkatkan pemahaman materi dan hasil belajar. (2) Harus berani mengkaji dan menilai terhadap tindakantindakan dan permasalahan-permasalahan yang baru demi perbaikan serta peningkatan prestasi belajar para siswa. (3) Tidak selalu menumpukan kesalahan pada para siswa, lingkungan, dan sarana prasarana yang ada. (4) Dalam pembelajaran matematika guru harus menghilangkan kesan angker dengan pemilihan model pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan.