SARI
Mutu pendidikan di Indonesia jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di negara-negara ASEAN lainnya masih relatif rendah. Padahal dalam kenyataanya, mutu pendidikan sangat mempengaruhi mutu siswa yang dikeluarkannya. Rendahnya mutu pendidikan ditunjukkan dengan rendahnya prestasi belajar siswa termasuk mata pelajaran Akuntasi. Hal itu disebabkan masih adanya kesulitan dalam pembelajaran Akuntansi yang ditimbulkan karena kurangnya variasi pembelajaran Akuntansi.
Materi yang harus disampaikan pada siswa sangat banyak, sehingga guru dengan metode kontektual yang meliputi kegiatan ceramah bervariasi mengejar pemenuhan materi. Oleh karena itu diperlukan variasi pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar Akuntansi pada siswa yang salah satunya dapat dilakukan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai perbedaan prestasi belajar menggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode pembelajaran ceramah pada pokok bahasan pencatatan transaksi pada perusahaan dagang dan untuk mengetahui metode mana yang sesuai, sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II semester I SMU Negeri 7 Purworejo, yang berjumlah 320 siswa yang berasal dari kelas II.1 sampai dengan kelas II.8. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 2 kelas, dimana kelas II.3 untuk kelompok eksperimen dan kelas II.2 untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel adalah mengunakan teknik One Stage Cluster Random Sampling.Variabel penelitian ada dua yaitu variabel pembelajaran kooperatif tipe STAD (X1) dan metode Pembelajaran konvensional (X2) Data diambil, melalui teknik dokumentasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis uji t.
Berdasarkan hasil uji beda prestasi belajar siswa dari kedua kelompok diperoleh t hitung = -0,983. Pada taraf signifikasi 5% dengan dk = 40+40-2 = 78 diperoleh F(0,05)(78) = 1,99. Dengan demikian diketahui bahwa t hitung < t tabel yang berarti kedua kelompok tidak berbeda nilai rata-rata pre testnya atau kedua kelompok memiliki kesepadanan atau memiliki kemampuan awal yang sama atau homogen. Rata-rata prestasi belajar Akuntansi siswa pada kelompok yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 67,5 dan yang menggunakan metode pembelajaran ceramah adalah 58,88. Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung = 4,944 > t (0,975)(78) = 1,99. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol atau rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran Akuntansi yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntasi yang menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil uji ketuntasan hasil belajar siswa yang mendapatkan pengajaran dengan metode koperatif tipe STAD diperoleh harga t hitung = 2,13 > t tabel =1,68. Dengan demikian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yaitu 67,5 telah mencapai ketuntasan belajar yaitu lebih besar dari 65.
Mengacu dari hasil penelitian tersebut peneliti dapat mengajukan saran-saran yaitu: 1) Pihak sekolah diharapkan bersedia mengunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran Akuntansi ataupun mata pelajaran lainnya seperti pelajaran Matematika, Ekonomi, Fisika dan lain-lain, 2) Guru diharapkan semakin memotivasi siswa untuk belajar dan bekerjasama antar sesama anggota kelompoknya, dan 3) Bagi pihak sekolah, lembaga terkait lainnya dan peneliti berikutnya diharapkan biasa mengadakan penelitian lanjutan sehingga semakin mengembangkan metode pembelajaran.