ABSTRAK
Siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih, dan mengelola informasi untuk bertahan menghadapi keadaan yang selalu berubah. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya model pembelajaran yang tepat. Dengan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah, guru dapat mengkondisikan siswa sedemikian sehingga siswa dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran, mampu bekerjasama di antara siswa serta melatih keterampilan siswa sehingga hasil belajar dan aktivitas siswa meningkat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif daripada pembelajaran dengan metode ekspositori terhadap hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi pokok sistem persamaan linier dua variabel kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Semester I Tahun Pelajaran 2005/2006? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok sistem persamaan linier dua variabel lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan metode ekspositori untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Semester I Tahun Pelajaran 2005/2006.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta semester I tahun pelajaran 2005/2006 terdiri atas empat kelas. Dengan menggunakan teknik random sampling diperoleh dua kelas sampel, yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol. Sedang untuk uji coba dipilih kelas X-3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan tes setelah pembelajaran selesai. Soal tes yang digunakan, sebelumnya telah diujicobakan pada kelas X-3 sebagai kelas uji coba. Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai aktifitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran berdasarkan masalah.
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan kriteria penolakan Ho adalah thitung ≥ttabel. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 2.46 dan ttabel = 1.67. Jadi Ho ditolak, berarti rata-rata hasil evaluasi pembelajaran pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil evaluasi pembelajaran pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol, aktivitas siswa selama pembelajaran meningkat, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran juga meningkat, dan tanggapan siswa mengenai pembelajaran berdasarkan masalah terus membaik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif daripada pembelajaran dengan metode ekspositori. Disarankan agar guru dapat mengembangkan pembelajran berdasarkan masalah dan menerapkannya pada materi pokok yang lain.