S A R I
KTSP merupakan revisi kurikulum KBK tahun 2004 berbasis pada kompetensi yang disesuai dengan tingkat satuan sekolah masing-masing serta budaya setempat. Dalam pelaksanaannya pembelajaran Pendidikan Jasmani juga dituntut untuk menggunakan KTSP sebagai pedomannya. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini: bagaimana Pelaksanaan Kurikulum Tingkat satuan dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP Negeri Se-Kecamatan Pemalang? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan KTSP dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP Negeri Se-Kecamatan Pemalang.
Subjek penelitian ini semua guru Penjasorkes di SMP N se Kecamatan Pemalang sebanyak 22 orang. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan KTSP dalam pembelajaran Penjasorkes yang meliputi: kurikulum sekolah, kesiapan guru, kesiapan siswa, sarana dan prasarana pendukung, hubungan masyarakat dengan sekolah dan layanan khusus pembelajaran Penjaskes. Data diperoleh dari pengisian angket dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Hasil kajian penelitian diperoleh gambaran bahwa pelaksanaan KTSP dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Jasmani di SMP Negeri se Kecamatan Pemalang tergolong tinggi, terbukti dari 55% guru menyatakan bahwa pelaksanaannya tergolong tinggi dan 45% guru menyatakan sangat tinggi. Tingginya pelaksanaan KTSP ini karena adanya dukungan respon positif dari guru, kesiapan guru, sosialisasi terhadap siswa, dukungan sarana prasarana, hubungan dengan masyarakat dan adanya layanan khusus guna menunjang pelaksanaan KTSP tersebut.
Berdasarkan dari hasil penelitian ternyata masih ada sebagian guru menyatakan bahwa keadaan sekolahnya tidak memungkinkan pelaksanaan KTSP dapat berjalan dengan lancar, oleh karena itu disarankan kepada kepala sekolah untuk meninjau sarana, kesiapan guna menunjang pelaksanaan KTSP di sekolahnya. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan KTSP untuk mengubah paradigma pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Diharapkan pula dalam pembelajaran lebih memotivasi agar siswa mampu berkompetisi dalam cabang olahraga tertentu, diikuti dengan bimbingan secara khusus bagi anak-anak yang berbakat.